Segelas Kopi, Sejuta Manfaat
MENIKMATI KOPI: Pengunjung Imaku Coffee & Pastry sedang menikmati kopi.
PURWAKARTA, RAKA – Kedai kopi, kopi tiam, warung kopi, coffee shop atau apa pun namanya, kini semakin menjamur di Purwakarta. Kongkow, nongkrong, nge-date, baca buku, atau sebatas menghilangkan penat sepulang kerja sambil menikmati secangkir kopi.
Lalu apa manfaat kopi bagi kesehatan. Bagi banyak orang, manfaat kopi selama ini hanya dianggap sebagai penambah energi kala menyambut hari, atau saat mengantuk. Padahal, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kopi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Kopi murni yang dikonsumsi tanpa gula maupun susu, mengandung antioksidan tinggi dan beberapa nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), mangan, kalium, natrium, magnesium, dan niacin (vitamin B3). Sejumlah studi menunjukkan bahwa orang yang rutin minum kopi 2-3 cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah mengalami penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, penyakit Parkinson, dan gangguan hati. Manfaat kopi bagi kesehatan yang mungkin bisa didapatkan salah satunya adalah mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Studi yang dilakukan sebuah universitas ternama menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi kopi lebih dari secangkir tiap hari selama empat tahun, memiliki risiko terkena diabetes tipe 2 lebih rendah sebesar 11 persen. Namun, kopi bukanlah satu-satunya hal yang memengaruhi risiko diabetes. Di samping itu, perlu diingat bahwa menambahkan terlalu banyak gula ke dalam kopi, justru dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Penelitian lain menunjukkan bahwa kopi kemungkinan dapat mengurangi risiko depresi dan membantu menjaga kesehatan otak, sehingga mencegah demensia dan stroke. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, meminum setidaknya empat cangkir kopi berkafein menurunkan risiko terkena depresi sebanyak 20 persen. Untuk mendapatkan manfaat kopi yang satu ini, disarankan mengonsumsi produk kopi yang mengandung kafein tinggi.
Pelaku dan Pemerhati Kopi Widdy Apriandi mengatakan, tak sulit untuk membuktikan jika minum kopi baru sebatas gaya hidup, lihat saja seberapa banyak yang mendatangi kedai kopi di pagi hari. Bahkan nyatanya, hampir seluruh kedai kopi baru dibuka menjelang siang. “Kebanyakan penikmat kopi datang ke kedai kopi usai pulang kerja. Bahkan bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam karena biasanya sambil ngobrol bareng kawan atau rekan,” ujarnya.
Hal ini, kata Widdy, bukanlah suatu hal yang negatif. “Karena, mau tak mau, untuk menuju tahapan kopi sebagai kebutuhan hidup, memang harus melalui fase gaya hidup terlebih dahulu,” kata Widdy yang saat ini mengelola Imaku Coffee & Pastry di Jalan. Veteran No. 342A Sadang. (psn/gan)