Tanggul Kali Bawah Jebol
JEBOL: Tanggul Kali Bawah di Kecamatan Cilamaya Wetan jebol.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Hujan deras yang mengguyur beberapa hari ini membuat Kali Bawah dan Kali Cilamaya kembali meluap. Akibatnya, hampir semua desa di Kecamatan Cilamaya Wetan dikepung banjir. Selain tanggul yang kembali jebol, akses jalan di beberapa desa nyaris terputus akibat banjir kiriman dari hulu tersebut.
“Tanggul kali bawah banyak yang jebol, airnya limpas ke jalanan dan hampir putus. Sementara pemukiman sudah banyak tergenang akibat luapan Kali Bawah di Dusun Tanjungjaya RT 14/07 dan RT 15,” kata Kades Muara Iyos Rosita, Selasa (25/2).
Warga Desa Cilamaya, Yayan S Mulyana mengatakan, banjir kelima kalinya ini menjadi yang terparah, karena volume air begitu tinggi. Selain tanggul jebol, air sudah merangsek masuk ke akses jalanan Pasar Cilamaya, bahkan sulit untik dilalui. “Beberapa tempat nyaris terisolir. Semoga musibah ini cepat berlalu,” harapnya.
Kepala PJT II Sektor Telagasari Dudung mengatakan, semakin siang debit air semakin tinggi ke hilir, itu karena curah hujan yang juga cukup deras di Purwakarta dan Karawang. Terakhir, pukul 11.00 WIB Selasa sudah 448 M3/detik dari titik maksimal TMA,5,00 sejak pukul 08.00 WIB. “Curah hujan masih tinggi, aliran ke Cilamaya fluktuatif antara aman dan siap,” terangnya.
Di Kecamatan Tirtamulya, lahan pesawan dan pemukiman warga terendam air luapan Sungai Kalen Kapal. Rosita (52) warga Babakan Pasir Malang RT 002 RW 003, Desa Parakanmulya, mengatakan, setiap musim hujan, di wilayah tersebut selalu terjadi kebanjiran. Namun, tahun ini lebih parah dibanding tahun sebelumnya. “Tahun 2014 lalu, kembali terulang kebanjiran yang sangat parah di Desa Parakanmulya,” ujarnya.
Kasie Pelayanan Desa Parakanmulya Yusup mengatakan, setiap tahun pada saat musim hujan, di wilayah desa tersebut memang sudah jadi langganan banjir. “Dari turun temurun, emang selalu kebanjiran pada saat musim hujan juga,” katanya.
Ia mengaku, hujan besar yang terjadi pada malam kemarin, mengakibatkan sebanyak 66 rumah dan kurang lebih 55 hektare lahan pesawahan, serta akses jalan terandam air. “Penyebab, karena aliran irigasi Kapel tidak bisa menahan debit air, sehingga air meluap ke pesawahaan dan pemukiman warga,” akunya.
Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan tersebut, aliran Sungai Kalen Kapel harus diperlebar dan diberikan pondasi untuk penghalang, agar air tidak meluap dan mengalir lancar. “Sekarang kita sedang melakukan siaga satu, khawatir hujan turun lagi, merendam rumah warga,” ungkapnya.
Sekcam Tirtamulya Nyai Komala mengatakan, sebanyak tiga desa terkena banjir. Diantaranya Desa Parakanmulya, Citarik dan Kamurang. “Sekarang kita sudah membuat posko pengamanan,” pungkasnya. (rok/acu)