PRKP Alihkan Dana Rehabilitasi Monumen Rawagede
RAWAMERTA, RAKA – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) sampai saat ini masih menganggap Monumen Sejarah Rawagede tidak begitu penting. Tidak heran, jika dana sebesar Rp 600 juta dari Anggaran Biaya Tambahan (ABT) yang tadinya direncanakan untuk memperbaiki monumen itu akhirnya pun beralih ke lain tempat.
Sekretaris Komisi C Fraksi Golkar H. Asep Ibe mengatakan itu kepada Radar Karawang, Rabu (17/10). Bahkan Asep mengaku terkait perihal itu, dia sendiri sudah menanyakannya ke PRKP. “Anggaran rehabilitasi makam bersejarah Rawagede direposisi untuk kegiatan lain,” tandas Asep.
Hal itu, terang Asep menunjukan pemerintah daerah tidak peduli terhadap makam bersejarah seperti taman makam pahlawan Rawagede Balongsari dan Rumah bersejarah Rengasdengklok. Padahal peninggalan-peninggalan sejarah itu seharusnya mendapat perhatian pemerintah daerah. Asep menilai, saat ini monumen dan peninggalan sejarah di Kabupaten Karawang memerlukan banyak perehaban. Seperti halnya rumah sejarah di Rengasdengklok, Candi Jiwa di batujaya, dan taman makam pahlawan atau Monumen Rawagede yang kondisinya sudah mulai lapuk.
Terkait itu juga, Pengurus Taman Makam Pahlawan dan Monumen Rawagede Iyad menilai Pemkab tidak mendukung pembangunan sejarah di Karawang. Padahal, khsusunya monumen Rawagede sangat membutuhkan rehabilitasi. “Kan bangunannya sudah lapuk jadi butuh di rehab. Tadinya kami semangat tapi setelah dananya dialihkan ke pembanguna yang lain kami jadi kecewa,” ujarnya.
Padahal, terang Iyad, Monumen Rawagede sering kali dikunjungi wisatawan lokal Karawang bahkan luar Karawang, malah wisatawan asing pun sering datang. Cuma, terang Iyad, yang dia khawatirkan bangunan monumen yang sudah lapuk itu bisa mebahayakan pengunjung. Kepala Dinas Perumahaan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ramon Wibawa Laksana ketika dikonfirmasi via selular hanya mengatakan supaya langsung menghubungi salah seorang kepala bidangnya. (rok)