PURWAKARTA

Keripik Camutrak Lagi Hits di Purwakarta

TUNJUKAN PRODUK : Endah Adepuetri Hermawan menunjukan produk jajanan hasil karyanya.

PURWAKARTA, RAKA – Seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai bidan di sebuah rumah sakit swasta di Purwakarta sukses membuat produk jajanan yang hits yakni keripik lumer yang bikin ketagihan.

Dua produk yang dilahirkan dari tangan wanita bernama Endah Adepuetri Hermawan tersebut yakni keripik pisang dengan lumeran coklat yang diberi nama Camutrak dan keripik singkong dengan bumbu rujak yang dinamainya Amucuy.

Endah mengatakan, dipilihnya singkong dan pisang menjadi bahan baku selain melimpah juga pengolahannya tidak begitu rumit dijadikan beragam makaman atau camilan. “Menjual singkong dan pisang yang sudah diproduksi lebih menjanjikan ketimbang dijual mentahan, apalagi singkong dan pisang di Purwakarta ini cukup banyak, jadi kenapa tidak saya olah dijadikan makanan yang mampu mendatangkan sumber ekonomi,” kata wanita yang lahir pada Agustus 1994 itu, Jumat (28/2).

Dirinya mengungkapkan, awal memulai usahanya tersebut pada 20 Juni 2019 lalu, yang memproduksi hanya 30 picis saja. Dia memulai usah tersebut bersama saudaranya dengan modal awal sekitar Rp500 ribu dan terus dipasarkan melalui media sosial (Medsos).

Dia bercerita, pertama kali mengembangkan usaha cukup kesulitan karena tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis sebelumnya. “Dulu kalo diceritain emang perjuangan banget a. Dulu aku anterin kesana-kemari, papanas dan hujan-hujanan ibaratnya cuman anterin orderan 2 sampe 5 picis saja. Tapi aku jalanin ikhlas aja,” ucap wanita yang masih berstatus lanjang itu.

Karena tekad yang kuat serta dorongan dari keluarga membuat dirinya gigih dan fokus memasarkan camilan berbahan dasar singkong dan pisang tersebut. “Alhamdulilah sekarang paling anterin pun sama temen dekat atau reseler aja dan kebanyakan sekarang-sekarang yang datang ambil ke rumah. Alhamdulillah terus dikembangkan dan dipasarkan, camilan yang saya produksi mendapat kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya.

Seiring perjalanan uasahanya, dirinya terus bikin inovasi-inovasi terbaru seperti produk camutrak keripik coklat camutrak, terus varian rasa lain camutrak greenta, camutrak taro, camutrak vanilla, camutrak tiramisu, rujak amucuy, dan mie joledar.

Untuk perpicisnya, produk buatan dirinya tersebut dibanderol dengan harga Rp15 ribu saja. “Untuk harga jual Rp15 ribu saja perpicisnya, namun untuk riseler beda lagi lah harganya,” ujar Endah sambil tersenyum manis.

Untuk pemesanan, kata wanita yang lulus tahun 2015 dari Akademi Kebidanan Bhakti Bangsa Bekasi itu, sistemnya pesan oreder. Estimasi produksi kurang lebih 4 sampai 5 harian jadi bisa ready dihari Sabtu sama Minggu. “Produksinya seminggu sekali, kalo reseler mereka punya setiap harinya. Tapi kalau di semua reseler mentok sold semua, pasti langsung PO di kloter selanjutnya,” jelasnya.

Di rumah produksi yang berada di wilayah Kecamatan Jatiluhur itu, membutuhkan bahan baku sebanyak 8 Kwintal dalam sekali produksi. “Dalam sekali produksi sih bisa mencapai 4.000 picis. Untuk bahan kita usahan gunakan yang fresh,” katanya.

Sampai sekarang dirinya mempunyai 8 pekerja yang membantu produksi, jadi saat ini dirinya hanya fokus pemasaran dan mengelola medsos saja, serta dirinya jadi lebih fokus menekuni profesinya sebagai bidan. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button