Djoerig Salawe Pecah
RAMAI: Kursi penonton Cinema XXI Ciplaz Karawang dipenuhi oleh penonton pertama film Djoerig Salawe, akhir pekan kemarin. Film yang diproduseri warga Karawang itu sukses membuat penonton ceria, penuh riuh tawa.
Penonton Membludak
KARAWANG, RAKA – Sabtu (29/2), suasana Cinema XXI Ciplaz Karawang terasa istimewa. Pasalnya warga Karawang berkesempatan menjadi penonton pertama film Djoerig Salawe.
Suasana di dalam studio pun begitu ceria, sejak awal hingga akhir riuh tawa penonton terdengar saat menyaksikan film bergenre komedi horor ini. Yang lebih spesial adalah ternyata beberapa pemeran film tersebut ikut nonton bareng. Diantaranya Babe Cabita, Dimas Andrean, dan Mega Carefansa.
Selepas nonton bareng, para artis ibu kota tersebut menyapa para penonton dan foto bersama. Dalam kesempatan itu pula mereka berbagi kesan nonton bareng dengan warga Karawang. Mega Carefansa misalnya, mengaku Sabtu kemarin juga perdana bagi mereka dan teman-temanya menonton film ini. Ia sangat senang puas dengan film tersebut, terlebih warga Karawang menyambutnya dengan antusias. “Nonton bareng warga Karawang yang Basic-nya juga kampungya pak Robby, keluarga besar pak Haji Saridin, kita excited banget, semoga pesan moralnya sampai,” tuturnya.
Babe Cabita mengatakan Djoerig Salawe dapat dimiati oleh semua umur, terbukti saat nonton bareng warga Karawang bukan hanya orang dewasa yang datang, melainkan juga anak muda dan anak-anak. Dialog dalam film yang banyak menggunakan bahasa Sunda menurutnya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Karawang. “Disini sarangnya Sunda jadi pecah, aku masih penasaran nih di kota lain gimana reaksinya,” tuturnya.
Dimas Andrean sedikit menceritakan pengalamannya memerankan film yang diproduseri orang Karawang ini. Ia mengatakan, Djoerig Salawe adalah film layar lebar pertamanya dengan genre komedi horor. Bermain peran bersama beberapa komika baginya adalah pengalaman baru, dia yang bukan komedian belajar banyak tentang komedi.
Di tempat yang sama, produser eksekutif Robby Hilman mengaku bahagia dapat nonton bareng bersama warga Karawang. Ia menyampaikan film ini sebenarnya merupakan kisah nyata yang dituturkan oleh pamanya di Cicalengka, Bandung. “Dengan dukungan dari keluarga besar Haji Saridin terbentuklah film pertama, nanti akan ada film selanjutnya dan selanjutnya,” ucapnya.
Robby mengatakan, tujuannya membuat film adalah sebagai media dakwah. Djoerig Salawe sendiri menceritakan tentang persaingan Adang dan Asep untuk menjadi kepala desa, dimana adu kekayaan menjadi cara mereka merebut hati warga. Namun dalam perjalanannya mereka meminta bantuan memedi (jurig) untuk memenangkan togel dan mendapatkan banyak harta. Pesan moral dalam film ini adalah kekayaan atau harta yang didapat lewat cara-cara tidak wajar, akan berakhir dengan cara tidak wajar pula.
Djoerig Salawe akan rilis di bioskop tanggal 26 Maret 2020. Namun sebelum itu warga Karawang berkesempatan nonton bareng pada Sabtu kemarin, selanjutnya tanggal 7 sampai 8 Maret dan 14 sampai 15 Maret di CGV Festive Walk Karawang. Yang menarik adalah warga Karawang berkesempatan mendapatkan hadiah umroh dengan memasukkan tiket nonton bareng ke “kotak pesugihan pocong”, pemenang akan diumumkan di hari akhir nonton bareng. “Nanti kita umumkan di tanggal 15 Maret,” tutup Arismuda, selaku marketing MBK Picture yang menjadi rumah produksi film ini. (cr5)