Uncategorized

Petani Tegalluhur Rugi

PANEN : Petani Dusun Tegalluhur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur saat memanen padi yang dua bulan terendam banjir. Meski tidak laku di pasaran, panen tetap dilakukan untuk konsumsi pribadi.

Hektaran Sawah Terendam Banjir 2 Bulan

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Selama dua bulan terakhir, puluhan hektare sawah di Dusun Tegalluhur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur terndam banjir. Dampaknya petani mengalamai kerugian.

Jumat (6/3) siang, beberapa warga Tegalluhur tengah memilah-milah batang padi rebah yang masih bisa dipanen. Salah satu dari mereka, Erwin (35) menuturkan, padi-padi tersebut sudah mulai menguning dan siap panen sebelum akhirnya banjir datang. Setelah surut, sang pemilik area sawah seluas 1 hektare tersebut mengikhlaskanya kepada warga setempat untuk mengambil yang masih bisa dipanen. “Yang punya sawah sudah gak mau ambil, mungkin daripada harus bayar kuli panen tapi hasilnya gak seberapa jadi malah rugi,” ujarnya.

Erwin memperlihatkan, kondisi padi yang sedikit menghitam kulitnya akibat terlalu lama terendam air, tapi ia meyakini bulir padi di dalamnya masih putih seperti biasa. harga jual gabah padi ini dikatakannya akan turun, jauh berbeda dengan harga normal. Namun ia sendiri tidak yakin ada tengkulak yang tertarik membeli padi-padi tersebut. “Ini mah buat sehari-hari saja, buat di rumah,” ucapnya.

Salah satu pemilik area sawah di Dusun Tegalluhur, Nana (45) 3 hektare sawahnya terendam, hanya sepertiga yang bisa dipanen dari jumlah panen biasanya. Harga gabah di pasaran adalah Rp500 ribu per kuwintal, namun gabah hasil panennya kemarin mungkin hanya berikisar Rp350 ribu per kuwintal, ia juga tak begitu yakin ada tengkulak yang mau membeli. “Ya kalau gak laku dijual mah buat di rumah saja, daripada didiemin disini jadi sampah,” tuturnya.

Sementara Narsan (45) harus benar-benar mengikhlaskan sawah dan hasil panennya. Beberapa hari sebelum banjir ia sudah memanen namun belum sempat menggiling padi. Sampai akhirnya padi-padi tersbut hanyut terbawa banjir tak ada yang menyisa. “Berton-ton padi saya panen, ruginya sekitar Rp30 jutaan, itu tuh baru saya, belum lagi petani lainnya,” keluhnya. (din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button