KARAWANG

Armadilo Parkour Karawang

KEREN: Para anggota Armadilo Parkour Karawang usai berlatih di Lapang Karangpawitan.

Melompat Seperti Film Aksi

KARAWANG, RAKA – Parkour adalah seni bergerak cepat dari satu titik ke titik lainnya dengan efesian dan secepat mungkin. Olahraga seperti ini biasanya kerap muncul dalam film aksi, namun ternyata warga Karawang juga bisa melihatnya langsung di Lapang Karangpawitan setiap Minggu pagi. “Iya kita memang biasa latihan di sini,” ucap De Vijay, ketua Armadilo Parkour Karawang, Minggu (8/3).

Vijay menuturkan, Armadilo Parkour Karawang (KPK) adalah generasi kedua komunitas parkour di Kota Pangkal Perjuangan ini. Sebelumnya pada tahun 2010 terbentuk Komunitas Parkour Karawang, namun akhirnya bubar seiring kesibukan para anggotanya. Vijay yang saat itu juga sempat tergabung dalam KPK, pada 2012 berinisiatif untuk mebuat komunitas serupa dengan nama yang berbeda. “Saat itu sisa saya sendirian, ketemu sama teman akhirnya kita bangkitkan lagi, ketemu sama mereka yang ingin belajar, kita bentuk dengan nama baru karena saya gak berhak dengan nama sebelumnya,” tuturnya.

Sebagai olahraga, parkour melatih fleksibilitas, kecepatan, kekuatan fisik dan keseimbangan tubuh. Hal ini jelas karena dalam parkour seseorang mesti bisa menuju satu titik dengan efesien dengan lompatan, loncatan, memanjat bahkan berguling. Parkour juga melatih daya pikir, sebab harus mengambil keputusan dengan cepat dalam setiap pergerakannya. “Kita gerakan kayak gini harus ada kesatuan antara otak kita dengan gerakan tubuh, gak bisa kita berhenti mikir dulu,” jelasnya.

Vijay menilai olahraga ini tidak populer di masyarakat umum, namun justru hal tersebutlah yang menjadi daya tarik tersendiri. Saat mereka latihan pun tak jarang masyarakat yang menyaksikan, barangkali merasa heran maupun asyik. “Mungkin karena gerakan yang beda-beda, jadi masyarakat melihatnya unik,” ucapnya.

Salah satu anggota Armadilo Parkour Karawang, Reinaldy Zulfian (20) mengaku gabung dengan komunitas ini sejak 2018. Ia bercerita awal ketertarikannya pada parkour karena menonton film aksi. Dia iseng mencari di youtube dan mencoba berlatih sendirian. “Tertarik karena gerakannya keren, contohnya ada halang rintang misalkan pagar, kalau yang ngerti parkour lewatinnya bisa cepat,” ujarnya.

Reinaldy merasa beruntung sebab akhirnya menemukan komunitas ini di sosial media dan dapat bergabung berlatih bersama. Baginya gerakan yang paling sulit adalah memutar tubuh di udara (flip), namun karena rutin berlatih dia bisa menguasainya. Ia sendiri mengaku beberapa kali cidera namun hal itu tidak membuatnya kapok. Parkour ini dijalaninya dengan senang sebab telah menjadi hobi, bahkan ia merasa badan sehat karena rutin diolah, ketimbang sekadar berdiam diri di rumah.

Anggota lainnya Aas (19) mengaku baru minggu-minggu ini ikut berlatih parkour. Awalnya ia hanya menemani dan menyaksikan sang pacar berlatih, namun seirng waktu ia pun tertarik dan penasaran untuk mencoba. “Ternyata susah, kelihatannya keren dan gampang tapi coba sendiri susah,” ucapnya. (din)

Related Articles

Back to top button