Uncategorized

Hipertensi Pembunuh Nomor Satu Ibu Hamil

Penanggung Jawab Poned Puskesmas Rengasdengklok
Sopian

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tidak sedikit ibu hamil yang memiliki diagnosa hipertensi, dan hal itu yang mengganggu kondisi kesehatan pada diri sendiri maupun kepada janin. Hipertensi dalam kehamilan sebenarnya hal yang cukup umum terjadi.

Menurut Sopian, penanggung jawab Poned Puskesmas Rengasdengklok mengatakan, paling tidak ada 13 faktor resiko penyebab hipertensi pada ibu hamil. Diantaranya memiliki riwayat keturunan, hamil pertama, obesitas, dan sering hamil. “Sebenarnya dari 13 faktor resiko itu bisa dijaring dari awal, misalnya kalau dia obesitas bisa diturunkan berat badannya. Jadi kita lebih kepada pencegahan,” jelasnya kepada Radar Karawang, Kamis (12/3).

Ibu hamil dapat dikatakan terdiagnosa hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90. Kata Sopian, dampak hipertensi pada ibu hamil diantaranya dapat kejang-kejang, udemparu, dan pendarahan saat persalinan karena dapat mengganggu pembekuan darah. Kemudian kata dia, dampak ke bayi diantaranya bisa mengganggu pertumbuhan berat badan. “Kasus kematian hipertensi pada ibu hamil ini paling tinggi di Kabupaten Karawang, setelah itu pendarahan,” katanya.

Untuk kasus kematian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok dari tahun ke tahun menurun. Kata Sopian, pada tahun 2017 lima orang yang meninggal, 2018 sebanyak tiga orang dan untuk 2019 ada dua orang yang meninggal. “Ibu hamil ini harus aktif kontrol, dulu ibu hamil harus periksa minimal empat kali, kalau sekarang hamil pertama kadang sebulan sekali kita kunjungi. Semakin dekat ada yang dua minggu, bahkan ada yang satu minggu,” katanya.

Sisi, bidan Desa Rengasdengklok Utara mengatakan, setiap satu bulan dirinya membuka empat kali pertemuan untuk ibu hamil. Hal tersebut untuk mencegah dari gangguan kesehatan ibu hamil. “Alhamdulillah mereka sudah mulai mengetahui tanda bahaya kalau tensi tinggi itu harus cepat-cepat ke bidan setempat, atau ke Puskesmas,” katanya.

Untuk diketahui, sebanyak 1.200 kasus persalinan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok per tahun 2019. Adapun wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok ini meliputi Desa Rengasdengklok Selatan, Rengasdengklok Utara, Desa Dewisari, Dukuh Karya, Kertasari dan Desa Amansari. (mra)

Related Articles

Back to top button