758 Remaja Karawang Darah Tinggi
KARAWANG, RAKA – Penyakit degeneratif pada umumnya dialami oleh para lansia, sebab menurunnya fungsi jaringan dan organ tubuh seiring bertambahnya usia. Macam penyakit degeneratif ini diantaranya penyakit jantung, diabetes, osteporosis, dan hipertensi. Namun kenyataannya tidak sedikit juga generasi muda di Karawang yang mengalami penyakit degeneratif tersebut.
Pada kasus hipertensi misalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang mencatat terdapat 56 pasien hipertensi usia di bawah 15 tahun selama 2019 lalu. Pasien hipertensi pada rentang usia 15 sampai 20 tahun ternyata lebih banyak lagi, mencapai 758 orang. Adapun total jumlah pasien hipertensi tahun lalu dari semua rentang usia adalah 76.263 pasien. “Perbandingan (dari keseluruhan) laki dan perempuan paling banyak itu perempuan,” papar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu, Jumat (13/3).
Dia menyampaikan, berdasarkan Teori Blum terdapat empat faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Faktor pertama adalah keturunan (kinetik) yang hanya 5%, dan faktor kedua adalah pelayanan kesehatan yang hanya berpengaruh tidak lebih dari 20%. Dua faktor lainnya lebih mendominasi dalam memberi pengaruh pada kondisi kesehatan yakni faktor lingkungan mencapai 30% dan faktor perilaku mencapai 40%.
Yayuk mengatakan, kemungkinan besar para pasien hipertensi pada usia anak-anak sebab mengabaikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pola makan dengan gizi seimbang sebagaimana kerap disosialisasikan dengan slogan ‘isi piringku’ adalah salah satu bentuk PHBS, namun nampaknya hal ini belum betul-betul diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Disitukan batasi garam. gula, lemak, kalau pola makannya tidak bagus ya nanti bisa sakit,” ucapnya.
PHBS pada anak-anak tentunya tidak lepas dari peran orang tua, keluarga dan tenaga kesehatan. Para tenaga kesehatan wajib menyosialisasikan PHBS kepada keluarga di lingkungan masyarakat, kemudian peran orang tualah yang mesti menerapkan PHBS di lingkup keluarganya. “Termasuk media juga punya peranan, ayo bantu kami untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, sehingga tidak terjadi yang namanya penyakit degeneratif yang seharusnya dialami usia lanjut, tapi sekarang banyak anak rtemaja,” jelasnya.
Masih disampaikannya, hipertensi dapat memicu penyakit lainnya seperti penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Karena itu ia mengingatkan agar masyarakat melakukan pengecekan dini meski mesrasa dalam kondisi sehat. Jika penyakit terdeksi lebih dini, maka pengobatan dapat segera dilakukan. Pesannya pula agar masyarakat dapat menerapkan gerakan ‘cerdik’ yang merupakan singkatan dari cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. “Kemudian juga hubungan di rumah yang bagus sehinga mereka (anak-anak) tidak lari kemana-mana, maksudnya mengisi waktu untuk kegiatan positif seperti olahraga dan kajian spirtitual,” pungkasnya. (din)