Karawang

Sistem BOT Tidak Digunakan Lagi

Ahmad Suroto

Bangun Pasar Pakai APBN dan APBD Provinsi

KARAWANG, RAKA – Pembangunan pasar melalui sistem Build Operate And Transfer (BOT) selalu berujung masalah. Kedepan, Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang akan membangun beberapa pasar tanpa melalui BOT.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang Ahmad Suroto mengatakan, pembangunan pasar tidak harus selalu melalui konsep BOT. Karena diketahuinya pasar yang dibangun melalui BOT selalu menyisakan permasalahan. “Kedepan gak usah BOT. Melalui anggaran dari pemerintah pusat saja atau provinsi,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (17/3).

Suroto mengatakan, pada tahun 2021 mendatang Pasar Jatisari akan dibangun oleh APBD provinsi senilai 15 miliar. “Tahun depan Pasar Jatisari tidak ada BOT,” katanya.

Selain Pasar Jatisari, kata dia, pada tahun 2021 nanti juga akan dibangun Pasar Baru Karawang dengan nilai 30 miliar. Saat ini, pasar yang dikerjasamakan dengan PT Panglima Capital Itqoni itu akan segera diputuskan kontraknya. “Sebentar lagi ada pemutusan kontrak kerja sama. Dan akan dibangun oleh APBN,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pasar Dadang Eka menambahkan, pada tahun ini pasar yang akan dibangun ialah Pasar Sumurgede di Tempuran. Pasar tersebut akan dibangun melalui APBN dengan anggaran yang diusulkan Rp6,8 miliar. “BOT ujung-ujung masalah. Lihat saja yang di Dengklok sudah berapa lama gak ada progres,” tambahnya. (nce)

Related Articles

Back to top button