Atasi Kelangkaan, Pasokan Gula Pasir dari Lampung Turun
KESULITAN: Pedagang gula di Pasar Johar beberapa hari terakhir kekurangan pasokan gula pasir.
KARAWANG, RAKA – Gula pasir menjadi salah satu komoditas langka menjelang Ramadan. Kelangkaan itu sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. H Taryana, salah satu pedagang di Pasar Johar Karawang mengatakan, gula pasir mengalami kelangkaan sejak satu bulan lalu. Kondisi tersebut disebabkan karena tengah maraknya virus corona selama beberapa bulan terakhir. Selain gula pasir, komoditas lain yang juga mengalami kelangkaan ialah tepung ketan. “Karena impor disetop dan pasokan dari lokal tidak cukup kayaknya. Sehingga barangnya juga nggak ada,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (17/3).
Taryana menuturkan, karena gula pasir mengalami kelangkaan harga barang tersebut pun terus mengalami kenaikan. Harga gula pasir yang semula dijual dengan harga Rp12 ribu perkilogram kini sudah diangka Rp17 ribu. “Kalau kenaikan sudah sejak tiga bulan yang lalu. Dari 12 ribu naik ke 14 ribu terus naik lagi dan sekarang harganya 17 ribu perkilogram,” tuturnya.
Iman, pekerja di salah satu kios di Pasar Johar juga mengatakan, selain gula pasir, bawang bombay juga sempat mengalami kelangkaan selama satu bulan ini. Sementara untuk bawang merah dan bawang putih masih tersedia dan bisa mencukupi kebutuhan pasar. “Kalau harga kurang tahu. Kalau langka sudah sebulanan lebih,” ujarnya.
General Manajer Bulog Karawang Rusli membenarkan bahwa sejak satu bulan terakhir stok gula pasir mengalami kelangkaan. Stok komoditas tersebut di gudang bulog kosong. “Iya kalau gula pasir sudah sebulan di gudang juga kosong. Kalau beras kita aman ada 48 ribu ton,” ujarnya.
Kepala Disperindag Karawang Ahmad Surot mengatakan, gula pasir sudah kembali mendapatkan pasokan dari Lampung. Jumlah kiriman tersebut pun sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. “Gula pasir sudah aman. Ada kiriman dari Lampung. Kalau bawang bombay kan barang substitusi. Masih ada bawang putih dan bawang merah,” ujarnya.
Suroto juga mengatakan, di beberapa daerah sudah ada surat edaran sebagai larangan atau pembatasan pembelian sembako. Namun di Karawang pihaknya tidak melakukan pembatasan karena dinilai stok barang masih aman untuk mencukupi kebutuhan khususnya dalam menjelang bulan Ramadan. “Kita sudah koordinasi dengan kepala satgas pangan tidak ada batasan pembelanjaan. Karena masih aman,” pungkasnya. (nce)