KARAWANG

Jaga Jarak Duduk Pasien

JANGAN DEKAT-DEKAT: Kepala Puskesmas Adiarsa mengarahakan para pasien untuk menjaga jarak di ruang tunggu. Pengaturan tempat duduk pasien ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Puskesmas Adiarsa Antisipasi Corona

KARAWANG, RAKA – Puskesmas Adiarsa mengatur jarak antara pasien yang sedang antre di ruang tunggu pemeriksaan maupun di ruang tunggu pengambilan obat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan virus corona. “Kita atur kursi-kursinya biar mereka tidak saling berhadapan,” terang Kepala UPTD Puskesmas Adiarsa drg. Veronica Maulana, Jumat (20/3).

Vero sapaan akrabnya mengatakan, setiap pagi para pengunjung puskesmas mendapatkan penyuluhan terkait corona melalui layar LCD. Seluruh area puskesmas telah disemprot cairan disinfektan baik secara mandiri maupun bantuan dari Koramil. Di samping itu, beberapa titik area publik puskesmas pun disediakan aseptan untuk membersihkan tangan. “Alhamdulillah kami punya stok yang sudah kami pikirkan, sampai tiga bulan kedepan stoknya ada,” ucapnya.

Sebelum memasuki puskesmas, nampak ada seorang petugas yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh di depan pintu masuk. Vero memyampaikan, jika didapati pasien dengan suhu tubuh yang tinggi maka dilakukan anamnesa saat itu juga. Jika hasil anamnesa mengarah pada pada pasien dalam pengawasan (PDP), maka yang bersangkutan segera dipindahkan ke ruang UGD. Selanjutnya jika hasil anamnesa di UGD mengindikasikan terpapar corona maka akan dilakukan tindakan lanjut sesuai prosedur dari Dinas Kesehatan Karawang. “Tapi kalau setelah dianamnesa lebih lanjut, oh ternyata bukan, kita kembalikan ke ruangan biasa,” tambahnya.

Vero mengatakan, tugas puskesmas dalam kesehatan masyarakat tak lepas dari upaya perventif dan promotif. Sebab itulah pihaknya memberikan edukasi kepada para kader di lingkungan masyarakat mengenai cara membuat dan menggunakan disinfektan sendiri sebagaimana tercantum dalam pedoman pencegahan virus corona dari Kementerian Kesehatan. Diharapkan masyarakat terutama lembaga-lembaga seperti sekolah dan DKM bisa melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri.

Ia mengingatkan bahwa upaya preventif oleh masyarakat sangat penting, mengingat kapasitas rumah sakit terbatas. Jika masyarakat tidak menyadari hal ini dikhawatirkan bisa saja puskesmas pun dijadikan tempat isolasi. Lebih lanjut ia tak bosan mengingatkan kembali bahwa menjaga kebersihan diri itu sangat penting, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. “Satu lagi, kebijakan bupati agar anak-anak diam di rumah tolong indahkan, saya masih sering lihat anak-anak yang ketemuan, untuk apa dirumahkan kalau masih kontak dengan orang lain,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button