HEADLINEKARAWANG

Jangan Panik, Tetap Waspada

KARAWANG, RAKA – Sudah beberapa pekan terakhir ini wabah virus corona membuat susah warga Karawang. Selain anak-anak dan mahasiswa tidak belajar di sekolah maupun perguruan tinggi, para orang tua pun was-was. Bahkan pasar dadakan di sejumlah wilayah tutup.

Inipun menjadi perbincangan beragam di masyarakat. Ari Suteja (43) warga Kutawaluya misalnya. Dia mengaku panik akan adanya virus corona tersebut, pasalnya sudah banyak orang yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. “Dibilang takut sih iya, karena melihat korban yang meninggal juga sudah banyak,” jelasnya kepada Radar Karawang, Minggu (22/3).

Ia melanjutkan, soal mati atau hidup ini dirinya lebih menyerahkan kepada Sang Pencipta. Karena tidak ada yang dapat menghindar dari takdir yang sudah ditentukan. “Balik lagi ke masalah takdir, hidup kalau emang takdirnya meninggal karena corona, ya mau ngehindar gimana juga tetap aja,” katanya.

Rudi Badruddin (32) Warga Kutawaluya lainnya mengaku tidak takut akan keberadaan virus corona, yang setiap hari terus menerus ditayangkan di televisi maupun di media cetak dan elektronik. Bagi dia, yang terpenting bagaimana masing-masing orang dalam menjaga kesehatan. “Karena yang penting bukan karena takut, harus jaga kesehatan saja. Kalau dengan rasa takut malah pikiran makin kacau,” ujarnya.

Siswa SMPN 3 Rengasdengklok, Muhamad Habibi berharap agar virus corona ini dapat diatasi sebelum datang bulan Ramadan, agar aktivitas di bulan puasa nanti berjalan dengan normal tanpa dirisukan dengan virus corona. “Saya mau sebelum bulan Ramadan semuanya sudah baik,” katanya.

Yulinda Latifah (27) ibu rumah tangga berbagi cara yang dilakukannya agar dua buah hatinya yang berumur 8 dan 5 tahun betah di rumah. “Tipsnya biar betah di rumah dikasih cemilan,” ujarnya.

Selain itu, dia menyarankan agar anak lebih diberi kebebasan bermain saat di rumah. Jika biasanya mereka selalu dibatasi, misalnya karena selalu membuat mainan atau barang-barang berantakan, sebaiknya para orang tua bisa lebih memaklumi. Menurutnya juga orang tua jangan memarahi sang anak, meski ia tahu sebetulnya marah orang tua tak lepas karena rasa kasih sayangnya.

Ridwan, Kasubag TU Puskesmas Rengasdengklok mengatakan agar masyarakat tidak panik, tapi waspada perlu dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah, seperti membatasi ruang gerak di tempat keramaian. (mra/din)

Related Articles

Back to top button