Pria di Klari Diisukan Corona
KLARI, RAKA – Beredar kabar seorang pria di Perumahan Grand Mutiara, Kecamatan Klari, dinyatakan positif corona. Kabar yang berhembus melalui status Whatsapp pada Sabtu (28/3), itu menacantumkan nama lengkap dan alamat pasien. Disebutkan saat ini pasien tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Fikri.
Wartawan Radar Karawang mendapat kabar tersebut dari tangkapan layar status Whatsapp seseorang. Orang yang bersangkutan bahkan sempat membuat status lanjutan yang menyatakan bahwa informasi yang disebarnya valid. “Saya dapat dari teman saya orang perumahan itu, teman saya dapat dari grup Whatsapp RT-nya,” ungkap MH, warga Klari yang menyebarkan kabar burung tersebut, Sabtu (28/3) sore.
Tak lama Radar Karawang berhasil menghubungi Rahmi Asih (25), istri dari pasien yang dikabarkan positif corona. Ia mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar di status Whatsapp tersebut adalah hoaks. “Hoaks itu mah kang, saya juga jadi gimana gitu, orang-orang perumahan sama pabrik pada geger,” ucapnya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa memang suaminya saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Fikri Medika sejak Rabu (25/3). Hari itu saat berangkat kerja, sang suami mengaku kurang fit, namun tetap kerja. Hasil tes suhu badan di tempatnya bekerja tidak menunjukan suhu tinggi. Namun pada tengah hari sang suami mengaku meriang, ia menyarankannya untuk memeriksakan diri ke klinik.
Namun entah bagaimana, sang suami ternyata dibawa ke ruang IGD RS Fikri Medika, diantar oleh seorang sopir dari tempat kerjanya. Tenaga kesehatan disana melakukan observasi terkait mewabahnya penyakit corona. Ia sendiri sebenarnya memaklumi tindakan tersebut, dia percaya dalam situasi seperti ini tenaga kesehatan ingin melakukan yang terbaik untuk suaminya.
Namun yang membuatnya kaget adalah tersebarnya kabar burung tentang suaminya. Diketahui, ternyata orang pertama yang menyebarkan kabar tersebut ialah istri dari kolega sang suami. Kepada Rahmi yang bersangkutan mengaku mendapat informasi dari ketua RW setempat, dimana ketua RW tersebut mengaku mendapat kabar dari seorang dokter kenalannya. “Padahal saya sendiri belum mendapat pernyataan resmi dari rumah sakit,” ujar wanita yang baru sebulan ini melahirkan anak pertamanya.
Rahmi menjelaskan, suaminya belum menjalani tes SWAB, karena rumah sakit tempatnya dirawat tidak memiliki alat untuk melakukan tes itu. Sementara ini baru dilakukan tes darah rontgen paru, itupun hasilnya menunjukan kondisi yang baik-baik saja. Dikatakannya, sejak awal tahun ini suaminya tidak pernah bepergian ke luar negeri maupun ke luar kota. Suaminya juga tidak pernah kontak dengan pasien positif corona, sebab di lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerjanya tidak ada kasus demikian. “Setiap hari cuma bulak-balik perumahan pabrik, dari awal tahun juga gak kemana-mana, soalnya saya sudah hamil besar,” tuturnya. (din)