Uncategorized

Siswa PKBM Produksi Masker

BUAT MASKER : Siswa PKBM saat memproduksi masker di tengah wabah virus corona.

TEMPURAN, RAKA – WHO anjurkan warga dunia kenakan masker dalam rangka memutus mata rantai Covid-19. Alhasil masyarakat dari berbagai kalangan ramai-ramai mencari masker sebagai media pelindung diri.

Seiring dengan anjuran tersebut, beberapa siswa SMK dan warga belajar Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kebanjiran order. Dalam sehari, mereka bisa memproduksi masker hingga ratusan pcs.

Dikatakan Kepala SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran, Mulyana, sebelumnya pemuda di Desa Purwajaya dan Pagadungan, dibantu Karangtaruna, GP Ansor dan Ikatan Remaja Mesjid Al Hidayah meracik produksi disinfektan untuk menyemprotkan ke berbagai desa di Tempuran dan fasilitas umum. Hasilnya, bisa sampai 20 jerigen sehari racikan produksi.

Baru-baru ini, WHO tengah menganjurkan penggunaan masker bagi masyarakat yang sakit maupin sehat sebagai upaya memutus mata rantai wabah Covid-19. Maka, dengan media mesin jahit yang tersedia di SMK, beberapa siswa produksi mandiri 100 buah per harinya, itu selain untuk memenuhi kekurangan masker di lapangan, maupun menerima orderan dari berbagai pihak yang membutuhkannya. “Sehari kita hanya mampu produksi 100 buah saja, ada untuk keperluan di lapangan, maupun kebutuhan orderan,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua Pengelola PKBM Asholahiyah Kecamatan Cilamaya Kulon, Heru Saleh. Warga belajar kursus dan siswa paket C dilibatkan dalam produksi masker, baik di lembaga maupun di rumah. Dalam sehari, pihaknya berhasil produksi masker sampai 300 pcs.

Adapun jenis masker yang di produksi sendiri, ialah jenis dua kain yang saat ini banderol dengan harga antara Rp4.500 – Rp7.000 per pcs. Harga itu disesuaikan dengan jumlah pesanan yang diminta. “Sehari kita produksi 300 pcs, mereka produksi sendiri, ada yang di lembaga ada juga yang di rumah,” tutupnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button