Uncategorized

Kondisi Ganjar Putra Alfaris Membaik

SUDAH PULANG: Ganjar Putra Alfaris masih dalam pemulihan setelah mengalami luka bakar dan beberapa hari dirawat di rumah sakit.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Ganjar Putra Alfaris, bocah tiga tahun yang mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya 3 April lalu kondisinya mulai membaik. Ia telah nampak ceria di rumahnya di RT 01/01 Dusun Sukadana, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur.

Meski sesekali ia merengek karena merasa gatal pada bagian kulit yang terbakar. “Alhamdulillah sekarang sudah berani jalan lagi, dia bilang, nenek aku sudah sembuh ya,” ujar sang nenek Nurhayati (50), menirukan sang cucu, Minggu (12/4).

Ibu Ganjar, Hesti Indri Astuti menceritakan, musibah yang menimpa anaknya terjadi pada Jumat malam. Saat itu ia tengah melaksanakan salat Isya sedangkan anak bungsunya itu diajak bermain oleh tetangga. Rupanya Ganjar dan tetangganya tersebut bermain bakar-bakaran. “Bakar botol air mineral gitu, katanya sih ada botol hand sanitizer mungkin dikiranya botol biasa, dikucurin terus nyamber apinya,” ceritanya.

Api menyambar bagian wajah, tangan kanan dan kaki kanan Ganjar, baju dan rambutnya pun sempat terbakar. Beruntung api bisa cepat dipadamkan dengan air oleh salah satu warga yang melihat. Hesti yang diberitahu warga terduduk lemas saat melihat kondisi anaknya. “Malam itu juga langsung saya bawa ke rumah sakit,” tuturnya.

Rumah sakit swasta yang menangani Ganjar langsung memberi pertolongan kemudian menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap. Hesti membawa Ganjar kedua rumah sakit di pusat kota Karawang, namun ditolak karena tengah menangani pasien corona. Ganjar pun akhirnya dibawa pulang, esok paginya Hesti baru menemukan rumah sakit yang bisa merawatnya.

Ganjar akhirnya diobati dan menjalani rawat inap selama empat hari. Biaya rumah sakit ternyata cukup besar baginya, gaji sang suami yang bekerja sebagai penjaga kolam renang serta tabungan yang dimilikinya tak bisa menutupi biaya perawatan. Beruntung seorang tetangga berbaik hati memberi pinjaman Rp 5 juta untuk pengobatan anaknya. “Belum sempat bikin BPJS, suami juga gak bisa pulang karena lagi musim corona, dia kerja di Tanggerang,” ucap Hesti.

Biaya pengobatan Ganjar termasuk rawat inap dan kontrol setiap minggu mencapai Rp21 juta. Ia juga bersyukur keluarga dan teman-temannya berbaik hati membantu biaya pengobatan Ganjar. Bahkan beberpa komunitas relawan menggalang donasi untuk membanti biaya pengobatan buah hatinya. “Ya alhamdulillah, saya anggap ini musibah saja, yang penting anak sehat,” ujarnya.

Selama rawat jalan di rumah Ganjar sulit untuk makan dan kerap merengek saat diolesi salep, selama itu Ganjar hanya mau minum susu. Namun sejak kemarin Ganjar sudah mau makan nasi bahkan cukup lahap. “Alhamdulillah gak ada luka serius, terimakasih sudah banyak yang berbaik hati mau membantu,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button