DBH Tahap 1 2020 untuk Bangun Musala Desa
BONGKAR BANGUNAN: Perangkat Desa Kiarapayung membongkar bangunan untuk dibangun musala desa. DBH tahap 1 yang sebesar Rp157.000.000 itu untuk pembuatan musala yang berada di dalam halaman kantor desa, agar masyarakat maupun pegawai desa nyaman beribadah.
KLARI, RAKA – Pemerintah Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari alokasikan Dana Bagi Hasil (DBH) tahap 1 2020 untuk pembuatan musala desa dan membayar pajak kendaraan roda dua dan roda empat.
Sekretaris Desa (sekdes) Kiarapayung Rana Herlan mengatakan, tempat peribadahan menjadi salah satu hal penting untuk memudahkan para perangkat desa dan para pengunjung untuk menunaikan kewajibannya di tengah sibuknya pelayanan dan lain-lain. “Sebenarnya ada musala, cuma bangunanya sudah rapuh, lapisan dindingnya pun sudah lapuk dan sering kotor karena berjatuhan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Kamis (15/4).
Pihaknya mengalokasikan DBH tahap 1 yang sebesar Rp157.000.000 itu untuk pembuatan musala yang berada di dalam halaman kantor desa, agar masyarakat maupun pegawai desa nyaman beribadah. “Karena pembangunan fisik dari DBH ini hanya bisa dilakukan di ruang lingkup kantor desa, makanya kita bangun tepat disamping kantor desa,” tambahnya.
Rana mengaku, selain pembuatan musala, salah satu serapan anggaran desa itu juga dialokasikan untuk pembayaran pajak kendaraan roda dua dan roda empat miliki desa, namun hal itu tidak melupakan pembagian uang insentip untuk para perangkat desa mulai dari staf desa, linmas, serta beberapa lembaga yang berada di wilayah Desa Kiarapayung. “Kalau untuk uang insentif tetap menjadi fokus kita, karena ketua RT dan para linmas juga akan kita beri, ya sebisa mungkin kita cukup-cukupkan, jangan sampai ada ketimpangan,” akunya.
Sementara itu Ketua BPD Kiarapayung Adis mengungkapkan, pada proses pembuatan musala, pihaknya mengerahkan semua para ketua RT dan RW untuk membantu, tentunya hal tersebut akan mempercepat proses pembuatan mushala sehingga secapatnya dapat digunakan. “Itung-itung melatih kekompakan para perangkat desa saja sih, kalau memang bisa kita kerjakan sendiri kenapa harus orang lain, toh ini buat kita-kita juga,” pungkasnya. (mal)