PKL Dilarang Jualan di Atas Jembatan Karawang-Bekasi
RAPI: Jembatan yang menghubungkan Rengasdengklok dan Pebayuran terlihat rapi setelah tidak ada PKL yang berjualan di atas jembatan, Jumat (17/5). Namun sejumlah anak muda masih nongkrong di jembatan ini.
RENGASDENGKLOK, RAKA – Pemandangan jembatan penghubung Karawang-Bekasi yang ada di Kecamatan Rengasdengklok tampak rapi, tidak ada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas jembatan.
Sebelumnya, tidak sedikit pedagang yang berjualan di bahu jalan jembatan, mulai dari pedagang kopi hingga pedagang buah-buahan. Menurut warga sekitar jembatan, Eha (35), sempat ada pengontrolan dari kepolisian, TNI dan Satpol PP, sehingga tidak ada yang berani berjualan di atas jembatan ini. “Tadi ada yang ngontrol ke sini, tapi kalau yang di sana (sebrang) dari kemarin udah gak ada yang jualan,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Jumat (17/04).
Meski sudah steril dari PKL, masih saja ada sejumlah anak muda yang kedapatan nongkrong di jembatan baru itu, misalnya Suryadi (16), pemuda asal Cikangkung Desa Rengasdengklok Utara, dirinya mengaku sedang menunggu teman sekolahnya, dan biasanya Suryadi bersama teman sebayanya seringkali nongkrong di jembatan penghubung Rengasdengklok-Pebayuran. “Gak biasnya sepi kaya gini, saya disini lagi janjian sama teman doang,” kata Suryadi, yang tidak menggunakan masker saat nongkrong di jembatan.
Suryadi mengaku tidak tahu ada kewajiban untuk menggunakan masker, tapi bukan berarti dirinya tidak tahu akan bahaya virus corona, bahkan kata dia sudah sering dengar kata virus corona. “Bukanya gak takut, saya gak tahu kalau harus pakai masker mah,” ujarnya.
Saat menghubungi sersan Mayor Roy Muckhtar Pasaribu Babinsa Rengasdengklok Selatan, pihaknya mengaku dirinya bersama Muspika Rengasdengklok tengah melakukan simulasi PSBB di jembatan penghubung Karawang-Bekasi. (mra)