Corat-coret Seragam Sudah Basi
Lebih Baik Disumbangkan
KARAWANG, RAKA – Biasanya kelulusan dirayakan dengan corat-coret seragam sekolah. Mulai dari anak sekolah dasar hingga SMA sederajat. Tidak hanya itu, biasanya acara dilanjut dengan konvoi. Aksi yang sangat meresahkan masyarakat, dan membuat puyeng guru-guru di sekolah.
Apalagi saat ini, ketika corona mewabah di Kabupaten Karawang, aksi konvoi sangat tidak bertanggung jawab. Selain beresiko tertular, dipastikan membuat aparat kepolisian marah. Karena sudah ada instruksi langsung dari kepala Polri, setiap ada perkumpulan orang lebih dari tiga wajib dibubarkan. Jika sudah begitu, dipastikan acara senang-senang ambyar. Yang ada orang tua cemas, pihak sekolah kelimpungan, dan hasil bersekolah selama bertahun-tahun hasilnya nol besar.
Fajril (17), salah satu pelajar SMA di Cikampek mengatakan, aksi corat-coret seragam sudah tidak zaman. Menurutnya, itu adalah kebiasaan pelajar jadul. Tidak cocok jika dilakukan saat ini. Selain perayaan yang tidak ada arti, para pelajar yang lulus juga akan menghadapi masa sulit setelah lulus yaitu mencari kerja. “Jadi ngapain juga corat-coret, paling juga seragam yang dicorat-coret akan jadi lap pel. Gak ada manfaatnya,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Rio (17) pelajar SMK swasta di Cikampek mengatakan, corat-coret seragam sudah basi jika dilakukan saat ini. Selain beda zaman, kebiasaan anak-anak saat ini juga berbeda dengan pelajar zaman dulu. “Sekarang zamannya game onlie, dulu kan paling banter layangan,” katanya.
Menurutnya jika ada pelajar yang masih suka corat-coret seragam, itu ketinggalan zaman. Lagipula menurutnya belum tentu pelajar itu lulus sekolah. “Belum juga lulus udah corat-coret, dimana akal sehatnya,” katanya.
Ia melanjutkan, apalagi jika corat-coret seragam dilakukan saat corona sedang mewabah, bisa dipastikan pelajar tersebut tidak punya pikiran. “Kok bisa ada yang corat-coret, konvoi, gak prihatin apa terhadap kondisi masyarakat yang sedang dilanda virus corona,” katanya.
Hal berbeda dikatakan oleh Rosa (18) menurutnya sangat tidak pantas kelulusan dirayakan dengan corat-coret. Apalagi saat ini corona sedang mewabah. “Gak punya pikiran kalau ada pelajar yang corat-coret,” katanya.
Menurutnya seragam sekolah yang sudah tidak terpakai lebih baik disumbangkan ke orang lain yang membutuhkan. “Kita harus berbuat sesuatu yang positif,” ungkapnya. (psn)