Uncategorized

Penyeberangan Perahu Eretan Tanpa Pemeriksaan

TETAP BEROPERASI: Meski sudah ada jembatan permanen, sejumah masyarakat tetap menggunakan jasa perahu eretan untuk menyeberang.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tidak semua perbatasan Bekasi-Karawang terdapat petugas check point atau pemeriksaan pencegahan penyebaaran Covid-19. Misalnya di penyebarangan perahu Dusun Bojongkarya II Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok menjadi jalan alternatif untuk warga untuk berlalu-lalang tanpa menggunakan masker sekalipun.

Capang (65), pekerja eret perahu asal Dusun Bojongkarya mengatakan, eretan perahu ini masih kerap digunakan sebagai alat transportasi penyeberangan sepeda motor, meskipun tidak seramai sebelum ada jembatan penghubung dua wilayah di Rengasdengklok. “Ada aja yang nyeberang lewat sini tapi gak rame kaya dulu lagi,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (26/4).

Menurut dia, saat ini penyeberangan eret perahu di Dusun Bojongkarya II hanya beroperasi mulai dari pagi sampai pukul 18:00 WIB. Meski penghasilannya setiap hari tidak sampai Rp100 ribu, tapi Capang masih bertahan bekerja sebagai tukang perahu. “Karena kebutuhan aja, soalnya gak ada kerjaan lain,” katanya.

Capang mengaku, penyeberangan ini bisa saja digunakan oleh pemudik dari wilayah Bekasi ke Karawang, tapi sampai saat ini belum ada orang yang pulang kampung melalui jalan tikus tersebut. Kata dia, kemungkinan banyak orang yang tidak tahu jalan sini. “Motor bisa lewat sini kalau ada mah, nanti tembus di Dengklok,” ujarnya.

Muktar (34), warga Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran mengaku sebelum ramai corona atau adanya pemeriksaan di jembatan baru Rengasdengklok itu, dirinya sering menggunakan penyeberangan perahu eret saat pergi ke wilayah Rengasdengklok dibanding memanfaatkan jembatan baru. “Kalau saya lebih sering lewat sini dari dulu juga, soalnya lebih dekat dari rumah,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button