Jangan Mudah Bilang Covid-19
HEBOH CORONA: Warga Telagasari meninggal di depan Klinik Aqma, kemarin.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Kematian yang dianggap mendadak dan ditangani oleh petugas kesehatan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, membuat masyarakat berprasangka jika si korban meninggal karena virus corona atau Covid-19.
Seperti kematian yang dialami oleh warga Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, berinisial HDY. Belum lama ini, dia disebut-sebut meninggal oleh corona. Namun, penyebab kematian itu ditampik oleh pihak keluarga dan aparat Desa Cikarang.
Aparat Desa Cikarang Nata mengatakan, korban merupakan penderita HIV menahun yang sering mondar-mandir ke RSUD. Hanya saja, karena saat ini sedang heboh dengan virus corona, maka timbul asumsi korban meninggal akibat virus tersebut. “Yang meningal itu, dia punya riwayat penyakit HIV sudah lama dan memang sering bolak-balik ke RSUD untuk menjalani pengobatan,” ucap Nata.
Ia melanjutkan, asumsi masyarakat muncul karena yang bersangkutan sering berobat ke RSUD Karawang. “Padahal tidak, sepengetahuan saya dan saya pun minta keterangan RT setempat,” katanya.
Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat membenarkan, warga Desa Cikarang yang berstatus PDP meninggal pada hari Minggu (26/4). Padahal, yang bersangkutan sempat dites swab dan hasilnya dinyatakan negatif corona. Camat juga mengimbau agar masyarakat tidak mengatakan sesuai keinginan dan kabar yang belum pasti, karena yang bisa mengatakan bahwa seseorang menderita penyakit adalah dokter. “Sebelum ahli medis mengatakan yang sebenarnya, kita jangan dulu mengatakan yang kita belum tau,” ujarnya.
Kehebohan serupa juga terjadi di depan Klinik Aqma Cikampek, Desa Cikampek Kota, Kecamatan Cikampek, kemarin. Warga Telagasari, Lukman (50) tiba-tiba meninggal saat diminta untuk mengantarkan kolang kaling ke Pasar Cikampek. Sesampainya di pasar, korban merasa sesak kemudian dibawa ke Klinik Aqma, namun sesampainya di klinik, Lukmah meninggal. Kehebohan pun terjadi karena petugas kesehatan yang menangani korban mengenakan APD lengkap, lalu menyemprotkan disinfektan ke tubuh korban.
Menurut informasi yang berhasil diperoleh, korban memiliki riwayat sesak napas dan bila sudah minum obat tersebut, akan sembuh sesak nafasnya. Korban kemudian dibawa ke RSUD Karawang oleh Unit Identifikasi dan Sat Reskrim Polres Karawang.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, pihaknya belum mendapatkan kabar mengenai adanya warga yang meninggal di Cikampek. “Informasinya belum sampai. Nanti kalau sudah ada pasti saya kabarkan,” ujarnya.
Fitra mengatakan, jenazah yang ditemukan meninggal beberapa waktu lalu di Jalan Syech Quro Palumbonsari, bukan meninggal karena positif corona. Tetapi karena serangan jantung. (rok/nce)