Korban Penembakan Meninggal
PURWAKARTA,RAKA- Hani Nuralfiyah (21), warga Kampung Kaum RT01 RW01, Desa Campaka, Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta menghembuskan nafas terakhir. Perempuan malang itu merupakan korban penembakan di Tol Pasteur Bandung, Jumat (31/8) dini hari.
Diketahui, Hani alami luka tembak di bagian leher. Saat kejadian, ia duduk di belakang mobil jenis minibus. Pelaku tak dikenal menembak mobil dari belakang dan mengenai Hani. Bahkan korban sempat dirawat di beberapa rumah sakit akibat luka tembak di bagian leher.
Kejadian yang menimpa Hani itu berawal saat dia bersama dua temannya yakni Bella dan Mita diajak dua laki-laki yang juga dari Purwakarta, pada Jumat (31/8). Dia bersama teman-temannya bertolak dari Purwakarta menuju salah satu tempat hiburan di Bandung.
Kabarnya, ditempat hiburan itu dua teman prianya terlibat cekcok dengan pengunjung lain. Kemudian, saat hendak kembali ke Purwakarta kendaraan jenis minibus yang ditumpangi korban bersama empat temannya itu ada yang menembak dari arah belakang. Alhasil, sebuah peluru pun bersarang tepat di bagian leher belakang Hani.
Pasca kejadian itu, Hani sempat dilarikan ke RS Dustira untuk mendapat perawatan medis. Namun, belakang Hani dirujuk ke RSHS untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut. Mengingat, luka yang dialaminya cukup serius.
Kurang lebih 1,5 bulan, gadis belia itu dirawat di RSHS. Kendati sudah dilakukan operasi, tapi kondisi Hani tak sepenuhnya sembuh. Meski begitu, keluarga memilih merawat Hani di kediamannya di Purwakarta.
Menurut tetangga Hani, Setiawan (45), sesaat setelah kepulangannya dari rumah sakit, kondisi remaja itu memang berangsur membaik. Namun, Hani terlihat belum bisa menggerakan anggota tubuhnya. Dia hanya bisa terbaring lemas di atas kasur. “Kalau berbicara sih sudah bisa. Tapi, kayaknya belum bisa berjalan normal,” ujar Setiawan, di lokasi pemakaman Hani di Desa Campaka, Selasa (23/10).
Sementara, ayah dari Hani, Asep Hermawan (48) mengaku, keluarga sangat terpukul dengan apa yang dialami putrinya itu. Dia tak menyangka, nasib Hani akan setragis ini. “Ya tidak menyangka saja pak,” ujar Asep.
Asep berharap, pelaku penembakan terhadap anaknya bisa segera diproses secara hukum. Keluarga juga meminta pertanggungjawaban terkait kejadian ini. Apalagi, keluarga sudah tahu jika pelakunya, disinyalir adalah anggota polisi.
Keluarga juga menyayangkan, dari pihak pelaku seperti tidak ada itikad baik. Bahkan, selama anaknya dirawat, tak ada satu pun yang melihat kondisi anaknya itu. “Kabarnya sih, saat ini kasusnya sedang ditangani Polda Jabar. Kami berharap, pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal, sekalipun dia adalah anggota polisi,” papar Asep.
Sang Ayah menambahkan, anaknya ini sempat dirawat di rumah selama beberapa pekan. Hanya saja, kondisinya sangat memprihatinkan. Senin (23/10) sore, kondisinya kembali memburuk. Keluarga pun sempat membawanya ke RS Siloam Purwakarta. “Saat di perjalanan, sudah meninggal,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, prosesi pemakaman Hani yang dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB itu diwarnai isak tangis keluarga. Bahkan, terlihat teman-teman sebaya korban juga turut berdatangan ke lokasi pemakaman. (gan)