Uncategorized

Belum Semua Paham Sirine Ambulans

Komarudin

RENGASDENGKLOK, RAKA – Ambulans yang sedang membawa pasien dengan kondisi darurat, kerap tak dipedulikan oleh pengguna jalan lainnya. Padahal ambulans merupakan kendaraan yang layak didahulukan dari pada kendaraan umum lain. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat belum sadar akan fungsi mobil ambulans.

Sopir ambulans Desa Rengasdengklok Selatan, Komarudin (30) warga Bojongkarya I, Desa Rengasdengklok Selatan, mengaku jengkel terhadap pengendara lain yang tidak mau mengalah dengan mobil ambulans yang sedang mengantarkan pasien ke rumah sakit, apalagi saat kondisi pasien sudah mulai drop. “Alhamdulillah kalau pasien sampai meninggal di dalam mobil saya belum pernah ngalamin,” jelas Komarudin.

Meski tak sedikit yang sadar akan fungsi ambulans di jalan umum walaupun serine terus berbunyi, Komarudin belum pernah mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti tabrakan, bahkan nyenggol sedikit pun dia belum merasakan. Selain membawa pasien ke Jakarta, Bandung, dan Tasikmalaya menggunakan mobil ambulance milik Desa Rengasdengklok Selatan, Komarudin lebih sering mengantarkan pasien kondisi darurat tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). “Dari rumah warga di Rengasdengklok ke rumah sakit umum (Karawang) kalau benar-benar emergency paling 28 menit,” paparnya.

Menjadi seorang sopir ambulans diperlukan keberanian yang tinggi dan kemampuan untuk mengendalikan mobil di saat jalan macet, karena yang berada di dalam mobil itu kondisi pasien yang sudah darurat, dan taruhannya itu nyawa. Kata Komarudin yang sebelumnya sebagai sopir pribadi, selain membutuhkan keberanian di jalan, juga harus berani saat membawa jenazah, pasalnya ambulance ini bukan hanya membawa pasien dalam kondisi darurat. “Kalau bawa pasien darurat atau emergency disitu kita harus berani, karena kita harus ngejar waktu apalagi kalau pasien sudah parah,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button