CIKAMPEK

Cek Suhu Tubuh Sebelum Jamaah

DIJAGA : Pemuda Wancimekar berjaga di jalan untuk menghalau orang asing.

KOTABARU, RAKA – Paguyuban Pemuda Cariu Bandung (PGMCB) bersama Ikatan Remaja Masjid (Irema) dan Dewan Keluarga Masjid (DKM) Al-Fadillah Desa Wancimekar upaya menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan salat tarawih di wilayah tersebut.
Mereka menjaga pintu masuk serta memeriksa setiap jamaah yang hendak melaksanaan salat tarawih berjamaan di Masjid Alfadillah.

Ketua PGMCB Agus Supriyadi mengatakan, hingga saat ini wilayahnya masih aman dari virus corona, sehingga tetap melaksanakan salat tarawih berjamaah.

Meski demikian, pihaknya tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19. “PGMCB bersama Irema Al Fadillah menugaskan beberapa pemuda untuk berjaga selama pelaksanaan salat tarawih berlangsung. Kami bagi-bagi tugas, ada yang berjaga di pintu masuk wilayah, ada juga yang berjaga di depan masjid,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Rabu (6/5).

Ia menjelaskan, yang bertugas berjaga di pintu masuk wilayah bertujuan untuk memastikan tidak ada orang dari luar wilayahnya turut salat tarawih berjamaan di Masjid Al Fadillah.

Sedangkan, yang bertugas di depan pintu masjid untuk memastikan semua yang mengikuti salat tarawih berjamaah dalam kondisi sehat dengan melakukam cek suhu tubuh. “Semua jamaah merupakan warga Kampung Cariu Bandung dan mereka sudah dipastikan dalam kondisi sehat. Lingkungan masjid pun kami sterilkan dengan penyemprotan disinfektan,” terangnya.

Ketua DKM Al-Fadillah Amil Elon Dahlan mengaku, pelaksanaan salat tarawih berjamaan telah mendapatkan persetujuan warga dan aparat setempat. “Hanya saja, Ramadan 1441 H kali, tidak diperkenankan untuk menggelar sejumlah kegiatan lain yang berpotensi menyebabkan kerumunan masa,” katanya.

Masih dikatakannya, untuk mengisi Ramadan, pihaknya setiap tahun menggelar sejumlah kegiatan, seperti Pasar Ramadan, Lomba Da’i Cilik serta MTQ. Namun kegiatan tersebut tidak mendapat persetujuan dari aparat Desa Wancimekar dan pihak kepolisian, sehingga terpaksa ditiadakan. “Kami memahami dengan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda, sehingga kami pun memutuskan untuk tetap waspada dalam menjalankan ibadah serta kegiatan selama Ramadan ini,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button