Input Data IDM di Purwasari Belum Selesai
INPUT DATA : Pendamping Desa Eman Sugandi tengah menginput data IDM didampingi Direktur BUMDes Darawolong Mandiri.
PURWASARI, RAKA – Pada 2019 lalu, 4 desa di Kecamatan Purwasari berstatus desa maju berdasarkan indeks desa membangun (IDM) Kementerian Desa. Keemapt desa tersebut adalah Purwasari, Mekarjaya, Cengkong, dan Darawolong. Adapun 4 desa lainnya mendapatkan status sebagai desa berekembang.
Pada tahun 2020 ini, proses penginputan data IDM tengah berlangsung, dari 8 desa tersebut baru Desa Darawolong yang telah merampungkannya. Status Desa Darawolong masih sebagai desa maju sedangakan desa lainnya masih proses penginputan data dengan progres berkisar 60% sampai 80%. “Kalau sudah desa maju bisa naik atau tetap statusnya, tapi kalau menurun bisa dipertanyakan, apakah karena ingin dapat dana desa lebih besar? tidak bisa seperti itu,” terang Pendamping Lokal Desa Eman Gunadi, Selasa (2/6).
Secara garis besar terdapat 3 indikator penilai IDM yakni ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan lingkungan. Eman mengatakan, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi IDM adalah pemasukan asli desa (PADes). Untuk peningkatan PADes ini dikatakannya dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran BUMDes. “Intinya untuk membuat desa maju itu PADes-nya harus gede,” ujarnya.
Meski demikian, perlu diperhatikan juga sumber daya manusia (SDM) di desa, terutama dalam pengelolaan BUMDes. Jika BUMDes dikelola oleh SDM yang handal tentunya akan berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan PADes sehingga mampu mendongkrak IDM. Dan yang paling penting adalah strategi kepemimpinan seorang kepala desa.
Menurutnya, kepala desa mesti peka terhadap kebutuhan masyarakat desanya dan berani melakukan inovasi-inovasi yang dapat memajukan desa.
Sementara itu, Pendamping Desa Kecamatan Purwasari Rodiah mengamini pernyataan Eman. Menurut Diah seorang kepala desa harus memiliki motivasi untuk mengembangkan desanya dan tidak hanya puas dengan apa yang telah ada.
Sangat penting untuk mengatur dan mengelola alokasi dana desa dengan baik dan tepat yang pada akhirnya mampu meningkatkan IDM. “Harus tahu apa yang kurang di desanya, bidang kesehatan misalnya apa sih yang kurang, alokasikan dananya untuk itu,” ucapnya.
Adapun yang menjadi kendala sulitnya meningkatkan status desa berkembang menjadi desa maju adalah kondisi desa itu sendiri. Pemerintah desa memang mesti menjalankan program sebaik mungkin untuk kemajuann desa namun di samping itu peran masyarakat juga sangat berpengaruh. Misalnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan atau kesehatan menjadi hal yang menentukan dalam IDM.
Mengenai Darawolong, Rodiah berpendapat ada 3 faktor utama yang membuatnya berstatus desa maju. Pertama telah berdirinya puskesmas pembantu dan jumlah bidan desa yang cukup memadai. Faktor kedua adalah rendahnya tingkat pengangguran, meskipun banyak warga Desa Darawolong bermata pencaharian sebagai petani tapi setidaknya mereka memiliki penghasilan. Faktor ketiga adalah adanya produk unggulan kawasan pedesaan yang tidak didapati di desa lainnya di Kecamatan Purwasari beberapa tahun ini. “Ini saja BUMDesnya maju dapat bantuan segala berarti kan bentuk apresiasi, mereka punya program pembibitan,” pungkasnya. (din)