Purwakarta

Demi PAT Siswa, Guru Sebrangi Sungai

MOGOK : Mochamad Aripin, guru SMPN 2 Sukasari, Kabupaten Purwakarta tengah membetulkan sepeda motornya yang mogok.

PURWAKARTA, RAKA – Medan yang ditempuh dalam pekerjaan Mochamad Aripin, seorang guru di SMPN 2 Sukasari, Kabupaten Purwakarta bisa membuat sebagian orang mengelus dada. Namun, tak sedikit juga yang kagum.

Jalan berbatu, kadang becek dan menyeberang sungai tanpa jembatan harus dia tempuh demi mengantarkan soal ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) ke rumah-rumah siswanya di sekitar Desa Parung Banteng, Kecamatan Sukasari, Purwakarta. Motor butut menemani guru PNS berusai 38 tahun itu. “Karena jarak yang jauh dan medan yang sulit untuk dilalui dan sulit juga susah sinyal kami kadang menunggu meredanya debit air sungai hingga menurun, agar kami bisa melewati dan bisa sampai tujuan, mengantarkan soal ujian,” kata Aripin, melalui pesan selulernya, Rabu (3/7).

Dirinya, di Kampung Cibodas atau Kampung Wangun Tonggoh, Desa Parung Banteng, Kecamatan Sukasari terdapat jalan penghubung antar desa yang terdapat sungai, namun belum ada jembatan. “Ya terpaksa harus nyeberang sungai, tapi kadang harus nunggu debit air turun. Intinya saya bersama guru-guru lain harus tetap berusaha bisa menyampaikan soal ke sekitar 107 siswa SMPN 2 Sukasari. Jarak dari sekolah ke rumah siswa, ada yang lebih dari 5 kilometer sampai 8 kilometer. Bahkan ada juga siswa yang berdomisili di perbatasan Kabupaten Cianjur,” tuturnya.

Lebih jauh, Aripin berharap, ada motor dinas dari pemerintah untuk guru di perbatasan yang sesuai dengan medan jalan dan kondisi geografis. “Kalo motornya sesuai medan, mungkin tidak terlalu kerepotan, kadang motor saya sering mogok, maklum udah tua,” ujarnya.

Diketahui, ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta ditengah pandemik Covid-19 ini dilakukan sejak kemarin, Rabu, 3 Juni sampai 10 Juni mendatang.

Ada dua metode yang dilakukan pihak sekolah dalam ujian untuk kenaikan kelas ini. Pertama, dengan sistem online, pihak sekolah mengirimkan soal ke siswa (orang tua siswa) melalui aplikasi WA atau lainnya.

Metode lainnya, jika di wilayah bersangkutan jaringan internet tidak tersedia dengan baik atau ada kondisi dimana si siswa (orang tua siswa) tidak memiliki smartphone atau perangkat lainnya, pihak sekolah (guru) harus mengantarkan soal satu persatu ke setiap rumah siswa. (gan)

Related Articles

Back to top button