HEADLINE

Disapu Banjir Rob

PORAK PORANDA: Banjir rob memporak-porandakan warung di pantai Tanjungbaru Cilamaya. Besarnya gelombang tak mampu ditahan warung yang terbuat dari bambu.

Seribuan Rumah Terendam

CILAMAYA KULON, RAKA – Pantai pesisir utara Karawang luluh lantah disapu banjir rob. Bahkan, sejumlah warung di pantai Tanjungbaru rusak parah. Tak hanya di Tanjungbaru, rob juga membanjiri ribuan rumah warga di Pasirputih, Tangkolak, Ciparagejaya, Sungaibuntu dan Cemarajaya.

Air mulai naik dari laut, Rabu (3/6) sekitar pukul 17.00. Terjangan air rob meluluhlantahkan sejumlah bangunan bambu dan fasilitas wisata di Tanjungbaru Cilamaya. Air rob juga merambah ke daratan hingga mencapai 400 meter dari bibir pantai dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.

Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Abdul Hakim mengatakan, terjangan air rob terparah dirasakan masyarakat pesisir pantai Tanjungbaru yang terjadi sekitar pukul 17.00. Tingginya air dan gelombang menghancurkan sejumlah fasilitas milik masyarakat, mulai dari warung, jembatan bambu dan fasilitas lainnya. Pihaknya sudah turun ke lokasi petang kemarin, karena memang air rob ini cukup tinggi dan dinilai parah. “Parah banget dampaknya, akses-akses jalanan di bibir pantai pun ikut tergerus, fasilitas dan warung yang terbuat dari bambu banyak yang rusak. Saya harap masyarakat di pesisir pantai bisa berhati-hati dan tetap waspada menghadapi musibah ini,” ucapnya.

Air juga menggenangi Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran. Warga yang berada di lokasi muara dari aliran sungai Cibulan-bulan menjadi satu dari beberapa desa terparah terdampak rob. Tak hanya itu, akses jalan juga terputus dari pantai Cibendo. Bahkan, rumah warga pun banyak yang terendam. Terhitung sekitar 1.400 rumah di hampir semua dusun terdampak rendaman banjir.

Kades Ciparagejaya Kabun, menuturkan, puncak rob terjadi Rabu petang menjelang Magrib sampai pukul 20.20. Tercatat, sekitar 1.400 rumah terendam banjir rob dengan kedalaman mulai 20 – 50 sentimeter. “Hampir semua dusun di Desa Ciparagejaya terendam. Mulai dari Dusun Muara Satu, Dusun Muara Dua, Dusun Pulomulya, Dusun Mangunkarya dan Dusun Cibanjar, kecuali di RT 16. Sampai malam ini masih banjir, malah naik terus. Ada juga yang sampai mengungsi ke daratan yang lebih tinggi,” ucapnya.

Tak sampai disitu, air rob juga menggenangi ratusan rumah di pesisir Desa Cemarajaya dan ruas jalan bibir pantai. Banjir rob tersebut merupakan yang ke dua kalinya di bulan Juni 2020.

Kepala Dusun Pisangan Desa Cemarajaya, Kasan mengatakan, banjir rob yang menerjang Desa Cemarajaya ini merupakan kali kedua setelah terjadi pada hari Senin (1/6). Pihaknya mengaku banjir rob sekarang ini lebih tinggi dibandingkan dua hari yang lalu, pasalnya ketinggian air saat ini sampai satu meter menggenangi rumah warga. “Lebih parah sekarang kalau yang kemarin cuma 15 sentimeter aja yang kedalam (masuk) rumah, kalau sekarang di kita aja sampai 60 sentimeter,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (3/6).

Air mulai naik sekitar pukul 16:00 WIB kemudian jam 17:00 WIB rumah warga di pesisir pantai sudah mulai terendam semua. Sebelum terjadi rob diawali dengan angin kencang dan gelombang tinggi. “Sekarang masyarakat bergerak di lingkungannya (rumah) masing-masing, kalau gotong royong kaya gini gak bisa soalnya masing-masing warga (jaga) di rumah,” ujarnya.

Mengantisipasi dan menghilangkan kehawatiran warga dari gelombang besar dan ketinggian air, Kasan berharap pemerintah segera merelokasi rumah warga yang terdapat pesisir pantai.

Yonglim Supardi, kepala Desa Cemarajaya mengaku banjir rob yang menerjang Desa Cemarajaya ini mengakibatkan ratusan rumah dari empat dusun digenangi air laut, bahkan air tersebut turut menggenangi ruas jalan mulai 30 sampai 40 sentimeter. Atas kejadian tersebut pihaknya sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Sekarang warga masih bertahan dan beres-beres rumah, mungkin kalau air naik lagi ngungsi,” pintanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin belum bisa memastikan berapa kerugian dan jumlah rumah yang terendam, karena masih menunggu laporan yang masuk terkait bencana ini. “Iya (banjir rob), tapi belum ada laporan dari lapangan. Sudah ada satgas di lokasi sedang mendata melakukan assesmen” singkatnya, saat dihubungi via telpon. (rok/mra)

Related Articles

Back to top button