Curah Hujan Meningkat, Waspadai Demam Berdarah

KARAWANG, RAKA – Intesitas hujan yang meningkat beberapa Minggu ini berpotensi timbulnya wabah demam berdarah. Ada baiknya masyarakat mengetahui gejala dan fase penyakit yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini.
Dadan Ramdani Jaluli, dokter Puskesmas Adiarsa menjelaskan, pada umumnya terdapat tiga fase penyakit demam berdarah, yakni demam dengue, demam berdarah dengue, dan demam syok dengue. Fase-fase tersebut memiliki karakteristik gejala masing-masing. Fase demam dengue adalah saat virus dengue pertama kali menyerang imunitas tubuh. Dalam fase tubuh mulai bereaksi akan datangnya virus. Gejala yang ditimbulkan adalah suhu tubuh yang tinggi lebih dari 38 derajat celcius yang konstan selama tiga hari pertama. Gejala lainnya yang menyertai adalah pegal, linu, dan mual. “Mual itu sebenarnya diakibatkan karena adanya hepatomegali atau liver yang bereaksi pada virus tersebut, itu menurut saya gejala yang paling sering,” terangnya, Rabu (3/6).
Dalam fase ini penderita disarankan untuk banyak minum ait putih. Hal ini guna mengganti cairan tubuh yang mudah berkurang saat suhu tubuh tinggi. Selain air putih, buah-buahan kaya vitamin dengan kandungan air yang tinggi juga baik untuk dikonsumsi seperti melon, semangka, dan pir. Fase kedua adalah yang biasa disebut demam berdarah dengue yang biasanha terjadi pada hari keempat. Dalam fase ini terjadi manifestasi kebocoran plasma darah dalam tubuh. Dengan demikian darah dapat masuk ke dalam jaringan tubuh manapun, misalnya di paru-paru yang menyebabkan efusi atau di jaringan kulit yang menyebabkan munculnya bintik merah pada kulit. “Virus dengue ini merusak dinding pembuluh darah manusia sehingga mudan bocor,” jelasnya.
Jika pada hari keempat gejala-gejala awal masih dialami maka patut dicurigai telah terjadi kebocoran plasma. Sebaiknya penderita mesti melakukam cek laboratorium untuk mengetahui apakah ada penurunan trombosit, hematokrit, dan leukosit. Jika hasil cek laboratorium mengindikasikan demam berdarah dengue maka perlu adanya tindakan perawatan lannjut. “Dikasih infus, dstabilkam kondisi cairan tubuhnya,” ucapnya lagi.
Fase selanjutnya adalah recovery, di mana imunitas dapat mengalahkan virus tersebut dan kondisi tubuh kembali pulih. Namun jika sebaliknya maka fase yang dialami adalah demam syok dengeu yang merupakan fase kritis. Dalam fase ini terjadi kegagalan fungsi sirkulasi tubuh ditandai dengan denyut nadi yang melemah, tekanan darah yang drop, dan penurunan kesadaran. “Kadang orang merasa demam sudah turun, badannya sudah adem dingin, mereka anggap sembuh lalu dibiarkan, nah ini yang penting untuk diedukasi bahwa turunnya demam bisa jadi masuk ke fase kritir atau fase recovery,” paparnya.
Pasa musim hujan ini Dadan mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat. Perbanyak minum air putih guna menstabilkan cairan dalam tubuh. “Kalau ada tempat barang-barang yang numpuk di halaman tolong dibersihkan atau disimpan dengan rapi agar tidak menjadi sarang nyamuk demam berdarah,” pungkasnya. (din)