RAPAT EVALUASI: Sekda Karawang Acep Jamhuri memimpin rapat evaluasi pelaksanaan PSBB.
KARAWANG, RAKA – Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang memberikan sinyal jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak akan diperpanjang lagi. Pemda Karawang sudah menyiapkan konsep yang akan diterapkan setelah PSBB berakhir 13 Juni mendatang.
Sekda Karawang Acep Jamhuri menuturkan, pencegahan penyebaran Covid-19 tidak hanya bisa ditangani oleh pemerintah dan gugus tugas, perlu kerjasama dan kesadaran dari semua pihak termasuk masyarakat secara umum. Oleh karena itu, pihaknya mengundang unsur pemerintah dan tokoh masyarakat untuk melakukan rapat evaluasi PSBB serta persiapan kehidupan baru di Kabupaten Karawang. “Semua OPD terkait, para camat melalui kelurahan dan desa harus memberikan edukasi terhadap masyarakat agar melakukan protokol kesehatan,” kata Acep, usai rapat, Kamis (4/6).
Dilanjutkannya, ada beberapa poin yang akan dilakukan untuk menangani penyebaran Covid-19 di Karawang. Diantaranya dengan mengedukasi masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan peran puskesmas pasca PSBB, penguatan kapasitas lab kesehatan, dan memiliki peta epidemologi. “Yang terpenting semua unsur masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan,” ujarnya.
Pasca PSBB tersegmentasi, lanjut dia, beberapa konsep tersebut akan diberlakukan di Karawang. Pola yang akan dilakukan tidak hanya melalui chek point tetapi langsung mengedukasi kepada masyarakat. “Langsung edukasi ke masyarakat. Nanti mulai setelah PSBB berakhir tanggal 13 (Juni),” ujarnya.
Ahli Kesehatan Masyarakat Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesi dr. Hermawan Saputra mengatakan, saat ini Karawang masih memberlakukan PSBB tersegmentasi. Secara angka sejauh ini sudah tidak ada pasien positif covid, laju ODP dan PDP juga tidak terlalu tinggai. Namun yang harus menjadi perhatian ialah letak geografis Kabupaten Karawang. Karena dari Jakarta, Bekasi, dan beberapa kota lain melintasi Karawang. “Faktor itulah yang menjadi kekhawatiran. Selain itu juga faktor industri,” ujarnya. (nce)