Uncategorized

Zakat Bantu Ringankan Beban Warga Kurang Mampu

Sating

CILAMAYA WETAN, RAKA – Kewajiban ditunaikan, masyarakat bisa terbantu, itu menjadi selogan warga Dusun Cermin Barat, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan setelah lebih dari 10 tahun masyarakatnya menjalankan dan menunaikam zakat.

Diawali dengan kepercayaan masyarakat kepada pengelola zakat, hingga saat ini masyarakat Dusun Cermin Barat terus membudayakan bayar zakat mal dan zakat lainnya kepada pengelola atau panitia zakat. “Zakat mal dari masyarakat berada, seperti pengusaha atau yang punya sawah, dikumpulin di panitia, lagi pula orang yang memiliki menunaikan zakat ngasih sendiri kepada panitia. Artinya kesadaran mereka untuk menunaikan zakat sudah terbangun,” kata Sekretaris Pengelola Zakat mal, Sating.

Menurutnya, terdapat beberapa zakat yang dikelola oleh panitia zakat di Dusun Cermin Barat, mulai dari panitia zakat fitrah, zakat mal, zakat tijaroh yang nantinya diberikan kepada anak yatim dan duafa. Selain itu, ada juga panitia dan pengelola idul qurban. “Hasil pengumpulan zakat ini nantinya kita berikan kepada anak yatim, fakir miskin, sabilillah, gorim dan amilin,” katanya.

Zakat untuk anak yatim ini berbeda dengan zakat yang diberikan kepada fakir miskin. Jika untuk fakir miskin menerima dua kali dalam setahun, untuk anak yatim menerima zakat setiap bulan sekali. “Kalau untuk anak yatim setiap bulan menerima. Awalnya, kita tanya dulu kesiapan masyarakat untuk ngasih anak yatim, siap atau tidak, kalau siap berapa yang mau diberikan untuk anak yatim, ada yang Rp50/bulan ada juga yang siap Rp100 ribu, tergantung kesiapannya,” katanya.

Di Dusun Cermin Barat, hampir semua yang memiliki sawah dikumpulin zakatnya. Karena penghasilan sawah tidak tentu tiap musimnya, pihak pengelola menyesuaikan kesiapan para pemberi zakat. “Kita tidak memaksakan, karena sistemnya pun gak nagih ke rumah, tapi mereka yang nganterin langsung ke pengelola. Kalau misal gede hasilnya, dibagikan dua kali. Kalau hasil sawahnya jelek, 1 kali,” ucapnya.

Menurutnya, jika semua masyarakat menyadari hal ini dan melaksanakannua, ditambah para pengelola bisa dipercaya dan bekerja dengan baik hanya untuk ibadah, tidak akan banyak masyarakat yang teriak kesusahan.

Menurut salahsatu tokoh agama Dudi Syahrudin, hal itu memang sangat baik dilakukan dan bahkan memang seharusnya perilaku muslim itu seperti yang dilakukan di Dusun Cermin Barat, Desa Sukakerta.

Ia juga berharap, masyarakat desa lain atau bahkan masyarakat diperkotaan bisa melakukan hal serupa. “Kalau hal itu diterapkan di semua desa, bahkan bisa diterapkan di sekup kabupaten, bisa mengurangi teriakan masyarakat miskin. Orang mampu bisa menunaikan kewajibannya, orang miskin yang menerimanya, konsep yang indah jika bisa dilakukan oleh semua masyarakat,” pungkansya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button