HEADLINEKARAWANG

Sekda: Desa Tangguh tak Dibiayai APBD

Acep Jamhuri

KARAWANG, RAKA – Rencana interpelasi DPRD Kabupaten Karawang terkait anggaran penanganan corona baru ditandatangani 23 anggota dewan. Sisanya, masih dikejar agar rencana ini jadi dilakukan.
Salah satu persoalan yang akan dipertanyakan DPRD ialah anggaran yang berkaitan dengan pembentukan Desa Tangguh Covid-19 sekitar Rp40 miliar.

Pasalnya, sampai hari ini DPRD belum menerima penjelasan yang rinci dan jelas dari pihak eksekutif, kaitan bagaimana mekanisme pembentukan Desa Tangguh tersebut dan penganggarannya.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri membantah jika pembentukan desa tanggap atau tangguh sebagai upaya penanganan corona itu dibiayai oleh APBD. “Desa tangguh itu tanpa biaya dari APBD ataupun pemerintah desa,” ujarnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Acep menuturkan, desa tanggap atau desa tangguh merupakan inisiatif dari setiap masyarakat. Pihaknya tidak memberikan bantuan anggaran. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak mengharuskan setiap desa untuk membentuk Desa Tangguh. “Kami tidak mewajibkan. Hanya menganjurkan. Rp40 miliar dari mana? Gak ada uangnya juga,” ucapnya.

Bantuan yang diberikan pemkab kepada pemerintah desa, kata Acep, memang ada yaitu berupa seribu benih ikan lele dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang. Pihaknya mempersilakan setiap desa dengan kreativitas dan kemampuannya sendiri membangun Desa Tangguh Covid-19 ini. “Ada tiga unsur Karawang Excelent Model dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satu dasarnya adalah Community Base Initiative atau inisiatif masyarakat bawah yang indentik dengan pemberdayaan. Dan Desa Tangguh ini termasuk didalamnya yaitu swadaya dan pemberdayaan. Jadi tidak semua dibiayai dengan APBD, dan kami pemda hanya memberikan bantuan berupa benih lele saja,” jelasnya.

Dikatakan Acep, anggaran Rp40 miliar itu tidak benar. Namun demikian, jika hal tersebut nanti dipertanyakan DPRD, pihaknya akan menjelaskan. “Akan kita jelaskan, gak apa, dan soal nama Desa Tanggap, Tangguh atau Siaga atau apalah namanya semua sama saja,” pungkasnya.

Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karawang Agus Mulyana mengatakan, kedepan diharapkan semua desa membuat Desa Tangguh sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran corona di Karawang. “Kedepan mungkin akan dibuat lomba dan akan diberikan reward bagi desa yang terus melaksanakan protokol kesehatan,” tambahnya. (nce)

Related Articles

Back to top button