CIKAMPEK

Honorer Satpol PP Berharap PNS

Suharya

16 Tahun Mengabdi, Gaji Rp1 Juta per Bulan

CIKAMPEK, RAKA – Menjadi honorer tentu bukan pilihan, karena jika bisa memilih, tentu mereka lebih memilih menjadi PNS. Namun, kondisi perekonomian yang kembang kempis, suka tidak suka, mau tidak mau membuat mereka menerima nasib sebagai tenaga honorer dan berharap bisa diangkat jadi PSN.

Suharya (43) misalnya, salah satu anggota Satpol PP di Kecamatan Cikampek mengatakan, mau tak mau laki laki yang sudah dikaruniai satu cucu ini tetap menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penegak K3. Upahnya Rp1 juta setiap bulan, tapi Suharya tetap harus memenuhi kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. “Mau gimana lagi, segitu juga sudah bersyukur, walaupun serba kekurangan,” ujarnya kepada Radar Karawang, Kamis (11/6).

Ia mengaku, sulitnya mendapatkan pekerjaan baru dan faktor usia membuat Suharya tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota Satpol PP Kecamatan cikampek. “Alhamdulillah kalau bekerja sebagai Satpol PP di sini sudah 16 tahun,” akunya.

Selain harus memenuhi kewajibannya sebagai petugas abdi negara, Suharya juga tak lupa akan tugasnya sebagai kepala rumah tangga. Dengan upah seadanya, bagi dia tak menjadi alasan untuk mengeluh menjalani hidup ini. “Cukup tidak cukup, terima dan jalani saja,” ucapnya.

Sayangnya, tugas dan pekerjaan yang begitu berat baginya tak sebanding dengan upah yang diterima. Dia berharap pemerintah seharusnya lebih memperhatikan nasib para pembantu tenaga ketertiban kemanan dan keindahan tersebut. “Buktinya sudah 16 tahun, upah saja masih tergantung dari kebijakan kecamatan. Untuk tunjangan kesehatan dan pendidikan tidak ada, kalau sudah tidak kepakai bisa keluar,” jelasnya.

Seharusnya bagi Suharya dengan tugas yang embannya tersebut, pemerintah bisa memperhatikan lebih para tenaga bantuan tersebut. “Kalau soal pengabdian sudah mendarah daging dalam diri saya sebagai Satpol PP, kalau bisa pemerintah angkat kami sebagai PNS,” tuturnya. (acu)

Related Articles

Back to top button