SLB Cahaya Bangsa Masih Numpang

UPACARA BENDERA: Siswa SLB Cahaya Bangsa mengikuti upacara bendera di sekolah sebelum pandemi corona lalu. Belum punya gedung sendiri, saat ini SLB Cahaya Bangsa masih numpang di gedung SDN Telukbango 4 Kecamatan Batujaya.
Pengajuan RKB tak Direspon
BATUJAYA, RAKA – Sebanyak 40 Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) belajar gratis di Sekolah Luar Biasa B-C Cahaya Bangsa, namun sudah tiga tahun berlangsung mereka melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di gedung SDN Telukbango 4 Kecamatan Batujaya karena tidak memiliki sarana prasarana sendiri. Pengajuan Ruang Kelas Baru (RKB) kepada pemerintah daerah tapi tidak direspon.
Abdul Rozak, kepala Sekolah SLB B-C Cahaya Bangsa, pemerintah daerah tidak memperhatikan anak-anak difabel, padahal mereka juga memiliki hak untuk belajar di tempat yang nyaman dan aman. “Menurut kami pemerintah daerah kurang respon terhadap pendidikan yang ada di Kabupaten Karwang, khususnya pendidikan SLB atau inklusi,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Kamis (18/06).
Menurut Rozak, sekolah yang memfasilitasi ABK di Kabupaten Karawang cukup terbatas, sementara jumlah mereka banyak, misalnya data anak ABK di Kecamatan Batujaya saja mencapai 105 orang yang masih usia produktif sekolah di jenjang SD, SMP dan SMA. Kemudian kata dia, jumlah siswa di SLB B-C Cahaya Bangsa sebanyak 40 orang dan berasal dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Tirtajaya. “SLB B-C Cahaya Bangsa kami gratis tidak dipungut biaya (karena) dengan kondisi di daerah pelosok masih banyak warganya yang kurang mampu,” katanya.
Lebih lanjut, para guru SLB Cahaya Bangsa pun tidak digaji karena mereka dengan sukarela mengajarkan anak-anak dan memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus ini. Kata Rozak, saat ini SLB B-C Cahaya Bangsa di Kecamatan Batujaya sudah memiliki lahan untuk dijadikan gedung sekolah, hanya saja sampai saat ini pemerintah belum merespon terkait pengajuan RKB untuk anak-anak ABK. Besar harapan civitas SLB B-C Cahaya Bangsa kepada pemerintah supaya tidak memandang sebelah mata keberadaan anak-anak difabel. “Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah agar lebih memperhatikan SLB Cahaya Bangsa dan segera merespon dan merealisasikan yang menjadi hajat kami,” pungkasnya. (mra)