Covid-19 Belum Usai, Datanglah DBD

TES SWAB: Sejumlah tenaga kesehatan sedang menyiapkan perlengkapan sebelum tes swab dimulai di Puskesmas Telukjambe, belum lama ini.
Kasus Demam Berdarah di Telukjambe Timur Tinggi
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Fase pertama penyebebaran virus corona di Karawang, Telukjambe Timur menjadi penyumbang pasien terkonfirmasi positif terbanyak dari hasil tes swab yakni delapan orang. Sampai akhirnya satu hari sebelum lebaran Idul Fitri, lalu angka pasien positif swab di Karawang tercatat nihil setelah semua pasien dinyatakan sembuh.
Memasuki fase kedua penyebaran virus corona sejak ditemukannya kembali kasus positif swab 14 Juni lalu, sampai Selasa kemarin tidak ada satupun pasien positif corona di Telukjambe Timur.
Hal ini tentunya menjadi catatan baik bagi Kecamatan Telukjambe Timur, sebab berhasil menekan angka pasien corona. Tes swab masal pun pernah dilakukan dua kali di dua titik wilayah tersebut, yakni di Puskesmas Telukjambe dan Pasar Blok R Perumnas Telukjambe. Dari hasil tes swab masal keduanya, semua peserta masing-masing sebanyak 18 dan 148 orang dinyatakan negatif corona.
Kepala Puskesmas Wadas dr Endang Brata bersyukur dengan capaian ini. Dalam rapat minggon di aula kantor kecamatan kemarin, ia mengimbau pihak desa untuk mengingatkan warganya yang mengikuti tes swab untuk mengambil surat keterangan negatif corona di puskesmas. “Tolong diambil hasilnya, itu semua sudah kami print, dengan syarat ambil sendiri dan bawa KTP asli,” paparnya, Selasa (23/6).
Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat jangan lengah, baik itu jika PSBB diperpanjang maupun saat adaptasi kebiasaan baru diterapkan. Ia mengingatkan selama ini belum ada obat untuk menyembuhkan pasien tertular virus corona, ataupun imunisasi untuk mencegahnya. Adapun sejauh ini untuk melawan dan penyembuhan corona hanya mengandalkan imunitas tubuh. “Mohon kita tetap pakai protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker, itu tetap kita pakai,” imbaunya.
Namun di sisi lain, angka kasus DBD di Kecamatan Telukjambe Timur terbilang tinggi. Wilayah Puskesmas Telukjambe menduduki peringkat ketiga kasus DBD tertinggi di Karawang, sementara Puskesmas Wadas menempati posisi kelima. Tingginya kasus DBD di Telukjambe Timur tak lepas dari padatnya jumlah penduduk. Sebab itu dia mengimbau pihak desa untuk tidak mengabaikan dan kembali mengadakan kegiatan Jumat bersih (jumsih).
Kasubag TU Puskesmas Telukjambe yang turut hadir dalam rapat minggon kemarin juga mengingatkan agar masyarakat bisa melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubur barang bekas, menutup, dan menguras wadah penampungan air serta upaya lainnya dalam 3M plus. “Jangan terlena dengan covid saja, ayo kita bersih-bersih, tanpa covid tapi kalau lingkungan kita tidak sehat ya sama saja,” pesannya. (din)