Uncategorized

Fokus Urus Anak

CERIA: Emak-emak Kecamatan Telukjambe Timur tampak ceria sebelum memasang kontrasepsi agar bisa menjaga jarak kehamilan.

Emak-emak Telukjambe Jaga Jarak Kehamilan

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Menciptakan keluarga yang bahagia tentunya dengan cara merencanakan kehidupan keluarga. Seperti yang dilakukan oleh beberapa ibu-ibu di Kecamatan Telukjambe Timur, belum lama ini. Mereka dengan antusias mengikuti pelayanan KB di Balai KB setempat. Pilih implan atau IUD, itu tergantung keinginan dan kebutuhan mereka, yang jelas tujuan sama yakni menjadi keluarga berencana.

Salah satu peserta Nurhayati (29) mengaku sejak kelahiran anak pertamanya, tiga tahun yang lalu dia ikut KB. Saat itu ia menggunakan KB suntik untuk jangka waktu 3 bulan. Setelahnya ia pun rutin ikut KB suntik setiap bulannya. “Sebelumnya di klinik setiap bulan, kalau yang ini baru ikut sekarang,” tuturnya.

Ibu dengan satu anak yang tinggal di Desa Telukjambe, ini sengaja ikut KB untuk menjaga jarak kehamilan. Menurutnya, jarak ideal usia anak pertama dengan anak keduanya nanti minimal tujuh tahun. Hal ini agar ia sebagai orang tua bisa lebih fokus dulu mengurus anak pertamanya, mulai dari soal pendidikan, kesehatan, tentunya perhatiannya. “Kalau masih kecil punya adek kasihan kakaknya, nanti saya perhatiannya lebih fokus ke adik,” terangnya.

Nurhayati saat itu memasang KB implan yang masa penggunaannya untuk tiga tahun kedepan. Jenis KB ini ia pilih agar tidak perlu repot ikut KB setiap bulannya. Selain itu, ia tidak ada kekhawatiran lupa KB, sehinggga ia dan suami lebih tenang. “Anak kan baru 4 tahun, ini implan (untuk) 3 tahun, cukup lah untuk kasih adik lagi pas 3 tahun kemudian,” tuturnya.

Peserta KB lainnya, Ani Maesaroh (35) mengaku saat ini sudah memiliki dua anak. Sudah lebih dari 5 tahun belakangan ini ia selalu ikut KB suntik dengan masa efektif 3 bulan. Adapun Rabu kemarin ia memilih KB implan agar lebih tenang, setidaknya sampai 3 tahun mendatang. “Untuk sementara jaga dulu biar gak hamil, gimana nanti, kalau pengen hamil tinggal dibuka,” ucap ibu rumah tangga dari Desa Peseurjaya ini.

Sama halnya seperti Nurhayati, alasan Ani ikut KB adalah agar bisa mengasuh dan mengurusi anaknya dengan baik. Saat ini ia sendiri telah memiliki 3 anak berusia 11 tahun dan 5 tahun. Baginya jarak ideal usia anak memang berkisar 5 tahun atau 6 tahun. Hal ini karena menurutnya seorang ibupun perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya untuk tetap stabil. Sebab sebagai ibu rumah tangga tentunya banyak sekali kegiatan lain yang mesti dilakukan bukan hanya mengasuh anak. “Kasihan (hamil lagi) kalau (anak) masih kecil mah, takutnya gak keurus, capek juga ibunya, gak kasihan emang sama ibunya, sekarang juga saya rasanya lebih enak,” tutur Ani menceritakan pengalamannya berhasil menjaga jarak usia kedua anaknya.

Sementara itu, Rosikoh (20) warga desa Sukaluyu mengaku sebagai peserta KB baru. Belum genap satu tahun ia melahirkan anak pertamanya yang saat ini baru berusia 11 bulan. Ia mengaku takut kalau kembali hamil terlalu cepat, karena kasihan dengan bayinya khawatir kurang mendapat perhatian. Menurutnya dengan menjaga jarak kehamilan, ia bisa lebih optimal merawat anaknya sekarang maupun anaknya nanti. “KB implan itu gak terlalu terasa efeknya ke badan, jadi normal saja, beda sama KB biasa,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button