Uncategorized

Menanti Perbaikan Pasar Kosambi

KLARI, RAKA – Nasib Pasar Kosambi masih belum jelas. Pasalnya Pemerintah daerah sendiri masih belum melakukan langkan koonkret terkait pembangunan pasar tersebut.

Pasar Kosambi merupakan pasar desa, sehingga pengelolaanya berada di desa, sudah cukup lama kabar pasar kosambi akan dilakukan pembangunan atau revitalisasi. Namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan.

Syuhada salah satu pedagang di Pasar Kosambi menyampaikan, sejak tahun lalu hanya mendengar kabar pasar akan direnovasi namun sampai saat ini belum ada pelaksanaannya. Secara pribadi ia berharap renovasi dapat membawa pasar menjadi lebih baik khususnya bangunan dan lantai pasar. “Yang penting saat renovasi, pedagang ada lapaknya, dibuatkan relokasinya. Asal jangan saat renovasi total semua tidak dagang,” kata Syuhada.

Meski demikian, ia menyatakan bahwa renovasi pasar tidak akan berpengaruh besar terhadap penjualan. Terlebih jika melihat kondisi saat ini, pengunjung pasar sangat sepi, pendapatan berkurang, menurutnya hal itu juga dirasakan oleh semua pedagang di Pasar Kosambi. “Omset cuma Rp5 juta sehari, itu pun mengandalkan penjualan rokok. Kalau dulu (setahun lalu) pas ramai bisa dua kali lipatnya,” tuturnya.

Khotimah, salah satu pemilik toko sembako menyatakan, toko-toko di dalam pasar yang biasanya tutup sore hari saat ini tutup siang hari karena sepi pembeli. “Kalau soal rencana renovasi pasar, itu hanya berpengaruh kecil terhadap toko saya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Duren, Abdul Halim menyampaikan, proses peremajaan ditarik mundur karena perusahaan yang sebelumnya menyanggupi kini tidak sangup. Sehingga pihaknya harus menyiapkan perusahaan lain sebagai pengganti. “Perusahaan Haji Aep mundur, jadi kami sedang komunikasi dengan perusahaan lain. Tapi tetap perusahaan lokal,” ujar Ebeh sapaan akrab Abdul Halim.

Sekretaris Disperindag Karawang Rahmat Gunadi menyampaikan, di tahun 2018 tidak ada pasar yang dilakukan revitalisasi oleh pemerintah daerah. Meskipun ada itu bukan anggaran dari pemda, melainkan dengan pola Build Operate Transfer (BOT). “Gak ada, yang ada juga pakai BOT, kayak (pola) pasar Cikampek dan yang lainnya,” ujarnya. (zie)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button