KARAWANG

PADes Minim, Usaha Rugi

KOKOH : Kantor Kades Duren yang belum lama ini direnovasi terlihat kokoh. Sumber anggaran untuk renovasi kantor tersebut dari dana bagi hasil.

Pengurus Kesulitan Kelola BUMDes

KLARI, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang masih jatuh bangun. Meski demikian, pengurus BUMDes mengaku optimus untuk bisa menjalankan usaha yang sekarang tengah disusun.

Direktur BUMDes Duren Jeje mengatakan, pembentukan BUMDes sudah dimulai sejak awal tahun 2015 dan bergerak di bidang usaha gas 3 Kg. “Kita mulai menerima modal dan mulai usaha pada tahun 2016, dan pada saat itu memang potensinya bergerak pada usaha penjualan gas 3 kg dan simpan pinjam, bahkan hampir semua BUMDes bergerak di usaha itu,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (7/7).

Ia menambahkan, pada rintisan awal ia mendapatkan modal sebesar Rp100.000.000, usaha tersebut sempat memberikan kontribusi pada PADes setiap bulannya. “Dulu pemasukannya Rp3.000.000 sebulan, dan jujur saja memang usaha itu tidak sempat membalikan modal utama karena keterbatasan sumber daya manusia yang masih belia dalam mengelola usaha tersebut,” tambahnya.

Ia mengaku, pada tahun 2017 pihaknya menerima kembali modal usaha dan bergerak di bidang usaha ekonomi produktif kreatif yaitu usaha simpan pinjam dan sewa sound sistem. “Modalnya itu Rp78.000.000, kalau untuk simpan pinjam memang terjadi kegagalan karena banyak warga yang sulit melakukan pembayaran bahkan tidak sama sekali, kalau untuk sound sistem sampai saat ini berjalan,” akunya.

Masih dikatakannya, untuk di tahun 2018 sampai 2019 pihaknya hanyak fokus pada usaha yang sudah terbentuk dan tidak melakukan pengajuan anggaran. Menurutnya, meskipun usaha tersebut dinilai kurang maksimal dan mengalami kerugian, pihaknya memastikan bahwa usaha tersebut benar-benar terjadi kegagalan dan dilakukan pelaporan pada rapat musdes yang dihadiri oleh warga dan aparatur pemerintahan desa. “Mau rugi atau untung ya kita sampaikan khususnya pada tokoh masyarakat dan pemerintahan desa,” katanya.

Ia juga mengaku, di tahun 2020 berencana merintis kembali usaha yang bergerak pada pengelolaan limbah. Pasalnya padatnya penduduk lebih berpotensi memproduksi sampah. “Sudah kita ajukan, kalau memang cair kita akan beli mobil sampah, kita akan mulai kembali merintis usaha baru ini, mudah-mudahan berhasil, karena saya meyakini kalau memang kita berusaha sungguh-sungguh pasti ada jalan dan bisa meningkatkan kontribusi kita untuk PADes,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button