Uncategorized

Pemda Dinilai Kurang Perhatikan Budaya Lokal

KARAWANG,RAKA – Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak negatif terhadap kelangsungan kesenian budaya lokal. Hal itu bisa dilihat dari kurangnya apresiasi masyarakat khususnya pemuda terhadap kesenian dan budaya yang ada di Kabupaten Karawang.

Terkait akan hal itu, Forum Diskusi Karawang Ngayuga (KN) menggelar suatu gelaran diskusi budaya dan seni panutan buhun yang diberi nama “Ngaguar tutungkusan karuhun” dengan tema “Menziarahi peradaban dengan seni pantun buhun.”

Imam Burhanudin, Ketua Karawang Ngayuga menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat betapa pentingnya kebudayaan dan kesenian yang menjadi warisan para leluhur. Karena di dalamnya terkandung kearifan lokal. “Kebudayaan yang dibangun sebuah bangsa adalah wujud nyata dari eksistensi bangsa,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir perwakilan dari Komisi D DPRD Kabupaten Karawang H Ahmad Ardiansyah, Gabriel Alexsander Ketua PHRI Karawang, dewan pembina dan dewan pakar KN yang memang konsen dengan kebudayaan dan para seniman dan budayawan Karawang.

Dan dalam kesempatan itu, tamu undangan berdiskusi bergantian memberikan gagasan dan pandangan terhadap laju kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Karawang. “Seniman dan budayawan Karawang sulit untuk menuangkan kreativitasnya di kampung sendiri. Faktanya mereka malah dapat apresiasi dari daerah lain bahkan dari bangsa lain,” ujar Bapung, Dewan Pakar KN.

Dilokasi yang sama, Ganjar R Hutomo Wakil I KN mengatakan. Karena budaya itu adalah ciri bangsa. Untuk mempertahankannya perlu adanya upaya revitalisasi budaya secara luas oleh pemerintah Kabupaten Karawang. “Dalam hal ini pemkab harus cermat. Budaya saat ini sedang mengalami pergeseran, jika itu terjadi sama saja pemkab menghilangkan ciri bangsa,” tandas Ganjar.

Berbudaya itu, tambahnya, tidak cukup berpangsi dan berikat kepala, perlu juga adanya sentuhan nilai-nilai luhur dan adab-adab berbudaya. “Kita harus tahu bagaimana cara hidup berdampingan dengan alam, sehingga bisa menjaga tanah air nya,” jelasnya.
Rendra Wijaya yang juga pengurus Karawang Ngayuga menyampaikan, dengan digelarnya acara seni budaya pantun buhun tersebut. Mampu mengangkat kembali kultur kebudayaan lokal serta dapat menjadi sepirit baru untuk para pelaku seni budaya Karawang.

Selain itu ia berharap, untuk ke depannya pemkab Karawang dapat berpartisipasi secara penuh dalam membangun kesenian dan budaya khas Karawang. Mengingat Karawang kaya akan budaya dan sejarah. “Kami berharap pemerintah mampu memberikan apresiasi dan perhartian lebih kepada para tokoh seni dan budaya,” hujar lelaki yang akrab disapa Brave.

Tak kalah penting juga, lanjut Rendra, untuk mencerminkan nilai kearifan lokal pada budaya Karawang. Perlu adanya nilai-nilai edukasi yang bisa diadopsi oleh warga masyarakat Karawang secara luas. “Karna pada dasarnnya kebudayaan diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan terhadap rasa estetika dan artistik. Sehingga, terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif pada setiap element masyarakat,” pungkasnya. (zie)

Related Articles

Back to top button