Aruji Atmaja
CILAMAYA WETAN, RAKA – Berbagai profesi masyarakat di desa sudah menerima bantuan dari pemerintah, khususnya mereka yang dinilai berhak menerima dengan kriteria tertentu atau masyarakat menengah kebawah. Mulai dari masyarakat miskin dalam bidang pertanian, nelayan, PKH hingga lembaga pendidikan.
Namun, sampai saat ini belum ada bantuan bagi mereka pemilik usaha mikro. Padahal, sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang sempat memberi pernyataan profesi pedagang dan usaha warung akan mendapatkan bantuan penanggulangan dampak Corona.
Kades Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan, Aruji Atmaja mengatakan, adanya pengurangan jenis bantuan seperti bangub dari 381 KPM menjadi 199 KPM, hingga mendadak dapat tambahan BST pertanian bagi warga desanya sebanyak 173 merupakan dinamika yang harus dialami pemerintah desa saat ini.
Konpensasi pihak Bank yang memberikan keringanan, setoran listrik PLN dan bansos dengan profesi keluarga tidak mampu miskin baru hingga petani sudah digelontorkan bantuannya. Namun, yang dibutuhkan saat ini adalah bantu sukses para pedagang PKL dan atau usaha warung, mereka pedagang kecil belum dapat Bansos. “Pertanian sudah, gakin sudah, ibu hamil sampai anak-anak sekolah di PKH sudah, tinggal satu, usaha warungan ada nggak bantuan untuk mereka,” tanyanya.
Di lain sisi, pemdataan BLT Dana Desa hingga komunikasi meyakinkan soal data-data kepada masyarakat harus tetap disosialisasikan, apalagi di setiap bantuan turun, baik bangub BST Kemensos sehingga BST pertanian, nama-nama warga yang akan menerimanya juga baru tahu sehari sebelum bantuannya didistribusikan. “Sukuri saja, pada dasarnya untung-untungan sih, orang kita juga tidak tahu nama-nama penerima,” kata Aruji.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karawang akan memberikan bantuan sosial dari Bantuan Gubernur sebesar Rp500 ribu, termasuk kepada pelaku usaha mikro dan menengah UMKM, pekerja formal dan nonformal. Bantuan sosial atau bantuan langsung tunai diberikan untuk yang terkena dampak corona. (rok)
