KARAWANG

Tiga Desa dan Satu Kelurahan Dibentuk Pekka

RAPAT : Suasana pembentukan Kelompok Perempuan Kepala Keluarga di dua desa dan satu kelurahan sejak Senin hingga Rabu kemarin.

KARAWANG, RAKA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang membentuk Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) di tiga desa sejak Senin hingga Rabu kemarin. Ketiga desa tersebut ialah Desa Mulyajaya Kecamatan Telukjambe Barat, Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan, dan Kelurahan Palawad Kecamatan Karawang Timur. “Sejauh ini sudah ada 32 kelompok Pekka di 9 kecamatan, 16 desa dan kelurahan,” terang Kasi Pemberyaan Perumpuan DP3A Karawang, Husmaidi Sofha, Kamis (23/7).

Husmaidi menyampaikan, dibentuknya kelompok Pekka ini untuk memberdayakan para perempuan yang menjadi kepala keluarga. Pihaknya telah melakukan identifikasi ketiga desa tersebut sebelum akhirnya memutuskan membentuk kelompok Pekka. Hal ini berdasarkan temuan cukup tingginya perempuan yang menjadi kepala keluarga baik di Mulyajaya Palawad, maupun Cilamaya.

Ia menjelaskan, beberapa indikator untuk menentukan perempuan dapat dikategorikan sebagai kepala keluarga. Pertama, ialah perempuan janda baik itu karena cerai atau suami meninggal. Kedua adalah perempuan yang ditinggalkan oleh suami namun tidak cerai pun tidak dipenuhi kebutuhuan hidupnya. “Misalnya suaminya nikah lagi terus dia digantung (hubungannya), mau gak mau kan si ibu itu jadi kepala keluarga, banyak yang seperti itu,” paparnya.

Perempuan juga dapat dikatakan sebagai kepala keluarga apabila sang suami cacat permanen sehingga perempuan tersebut yang menafkahi keluarga. Begitupun dengan anak gadis yang menjadi tulang punggung keluarga baik itu karena orang tua telah meninggal ataupun sakit. “Kenapa namanya tidak kelompok janda, karena memang perempuan yang menjadi kepala keluarga tidak semuanya janda,” tambahnya.

Kelompok Pekka ini juga diisi oleh perempuan bersuami yang memiliki kemampuan secara finansial atau keahlian. Dalam kelompok Pekka tersebut mereka bertugas menjadi mentor bagi para perempuan kepala keluarga. Kelompok Pekka ini sendiri setelah pembentukan nantinya akan melakukan pelatihan yang difasilitasi oleh DP3A.

Husmaidi menambahkan, fasilitas pelatihan atau bantuan yang diberikan pihaknya tidak berupa uang tunai melainkan barang. Barang tersebut nantinya dapat digunakan oleh Pekka untuk melakukan hal yang produktif dan memberdayakan diri mereka sendiri. Adapun bantuan yang diberikan pada saat ini adalah peralatan masak, hal ini sesuai dengan potensi mereka di bidang tata boga.

Dengan adanya kelompok Pekka diharapkan para perempuan kepala keluarga dapat lebih berdaya dan mandiri. “Perempuan yang tergabung dalam kelompok ini dapat lebih berkembang dan lebih produktif sehingga akhirnya mampu meningkatkan taraf ekonomi,’ harapnya. (din)

Related Articles

Back to top button