Pot Jalan Diminta Jangan Asal
KLARI, RAKA – Penataan jalan dan taman terus dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) Karawang. Meski demikian, warga meminta penataan dilakukan tidak asal-asalan, bahkan harus ada kesan seni.
“Trotoar-trotoar jalan terus dirombak, kayak di pertigaan lampu merah Klari (jalan baru), tahun kemarin di rombak, sekarang sudah dirombak lagi,” ujar Putra, warga Klari, Selasa (30/10).
Lelaki yang biasa bolak-balik Klari-karawang itu menyampaikan, pembangunan yang dilakukan di Karawang terasa aneh. Karena meski masih banyak jalan yang rusak di Karawang, tapi taman yang masih bagus juga terus dirombak. “Pembangunannya gak jelas, tamannya masih bagus, sudah dibongkar dan diganti lagi,” ujarnya.
Belum lagi, tambahnya, akibat adanya perbaikan taman di trotoar lampu merah Klari itu mengakibatkan kemacetan makin bertambah. Karena terkadang ada material yang masuk ke badan jalan. “Apalagi kalau bawa motor, itu macetnya luar biasa,” bebernya.
Meski demikian, ia berharap, pembangunan yang dilakukan oleh pemda tersebut bisa memiliki nilai lebih dari sebelumnya. Karena buat apa dibongkar jika akan kembali dibangun dengan taman yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. “Kita lihat saja, hasilnya lebih bagus tidak,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, selain pertigaan lampu merah Klari, trotoar Kosambi-Pancawati juga sudah mulai dibuat pot-pot baru. Sebelumnya jalur tersebut belum ada pot. “Sudah ada material berupa batu bata di tengah trotoarnya, kayaknya mau dibuatkan pot lagi,” tambahnya.
Menurutnya, untuk membangun pot juga harus memperlihatkan nilai seni atau estetika. Dengan demikian, pembangunan tidak menambah kondisi jalan kumuh, melainkan bisa terlihat lebih indah. “Yang sudah ada kelihatan masih kumuh, karena yang tumbuhnya bukan pohon yang bagus, malahan tumbuh ilalang atau rumput,” terangnya.
Menurutnya, Karawang tidak usah belajar penataan taman dan trotoar jalan jauh-jauh ke luar daerah bahkan ke luar Jawa, cukup belajar saja ke Purwakarta yang letaknya berdekatan dengan Karawang. “Studi bandingnya gak usah jauh-jauh, tinggal tanya aja ke Purwakarta, bagaimana perencanaannya, pembangunannya sampai perawatannya,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Ramon Wibawalaksana saat dikonfirmasi berapa angaran yang dialokasikan untuk pembangunan taman atau pot di sepanjang trotoar Klari, sampai berita ini diterbitkan tidak ada jawaban meski sudah dihubungi melalui ponselnya. (zie)