KARAWANG

Asah Skill Selama Libur Kuliah

PELATIHAN DARING: Mahasiswa Prodi Teknik Kimia Unsika melakukan pelatihan autocad P&ID melalui online. Meskipun tidak tatap muka langsung, mahasiswa bisa memahami materi yang disampaikan.

Pelatihan Daring Jadi Solusi

KARAWANG, RAKA – Meski perkuliahan belum berjalan efektif namun mengasah skill bagi para mahasiswa masih tetap bisa dilakukan, salah satunya dengan pelatihan daring.

Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan pelatihan autocad P&ID (Piping and Instrumentation Diagram). Kegiatan yang dilakukan secara daring pada 25-26 Juli 2020 ini untuk meningkatkan soft skill mahasiswa. Pemateri dalam pelatihan ini ialah Agam Duna Kalista Wibowo, pengajar Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia (ITI) Tangerang. Sebanyak 67 orang mengikuti kegiatan pelatihan ini baik itu mahasiswa Teknik Kimia Unsika maupun mahasiswa dari kampus lain sebanyak 3 orang.

Salah satu peserta pelatihan Iyan menuturkan, kegiatan ini memberikan wawasan dan ilmu yang dibutuhkan ketika menyusun tugas akhir pra-rancangan pabrik kimia. Kebutuhan fokus suatu materi baru menjadi tantangan tersendiri baginya dan juga pelaksanaan secara daring, membutuhkan usaha lebih terkait jaringan internet yang dimilikinya. “Tapi para pemateri dan moderator bisa menumbuhkan suasana belajar terbuka, baik dari sisi penyampaian materi, PDF dan PPT, meskipun ini merupakan pengalaman pertama,” ujar mahasiswa Teknik Kimia Unsika angkatan 2018 ini.

Asyiknya pelatihan daring kemarin, menurut Iyan, membuatnya tak khawatir ketinggalan materi. Hal ini sebab jika mahasiswa tertinggal di pembahasan sebelumnya, pemateri dan moderator memberikan ruang untuk mengulang pembahasan materi. Iyan berharap program kerja dari Teknik Kimia Unsika ini sebaiknya diadakan setiap semester untuk mengasah kemampuan soft skill mahasiswa. Selain itu, menurutnya, sebuah perusahaan nantinya lebih cenderung memilih fresh graduate yang memiliki soft kill sesuai dengan bidang kerjanya.

Mahasiswa lainnya, Michael Putra Sutardi angkatan 2019 menilai, program pelatihan autocad P&ID selama dua hari ini memberikan pemahaman baru. Ia sadar bahwa sebagai mahasiswa semester 3 perlu lebih meningkatkan wawasan mengenai soft skill dalam menguasai software engineering. Tentunya juga software yang dibutuhkan baik mahasiswa maupun lulusan Teknik Kimia seperti drawing autocad P&ID. “Ataupun simulasi proses Aspen Hysys & Aspen Plus karena soft skill ini sangat diperlukan untuk bersaing di dunia industri,” ucapnya.

Beauty Aprillia, yang juga menjadi peserta pelatihan mengungkapkan, pemateri sangat menguasai materi dan mudah dipahami meskipun penyampaian terkesan terlalu cepat. Mahasiswi cantik ini mengaku puas dengan pembahasan beberapa modul secara langsung dan juga untuk dipelajari kembali. Baginya hal ini mampu mengatasi rasa ketakutan proses belajar mengajar mahasiswa selama pandemi. “Terima kasih atas ilmu dan pengetahuan yang telah dibagikan kepada kami dan semoga ada pelatihan lainnya di Teknik Kimia Unsika sebagai program berkelanjutan,” harapnya.

Sementara itu Koordinator Program Studi Dessy Agustina Sari, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan pabrik kimia dari sisi proses dan juga kebutuhan utilitas. Persiapan acara ini tentu telah didiskusikan pihak penyaji. Dalam pelatihan ini pun pemateri terlebih dulu menyampaikan pembekalan teori dasar, agar para peserta memahami sejumlah alat industri kimia beserta tools pendukungnya.

Mengenai autocad P&ID , Dessy menjelaskan, software ini memiliki korelasi dengan mata kuliah menggambar teknik di semester 1. Pelatihan ini sangat menyokong akselerasi pengetahuan yang dimiliki mahasiswa. Sejauh ini para mahasiswanya baik angkatan 2018 maupun 2019 sudah mengetahui beberapa hal dasar untuk pengoperasian software aspen hysis ataupun autocad. Dalam pelatihan kemarin mereka diberikan arahan untuk kemudian dapat mengeksplor penggunaan program tersebut sesuai dengan kebutuhannya masing – masing. “Melalui pelatihan mahasiswa dapat mengadopsi ilmu tersebut untuk kemudian dikembangkan lebih luas kepada adik tingkatnya,” terang Dessy. (din)

Related Articles

Back to top button