PURWAKARTA

40 Tahun Pengusaha Simping Purwakarta Beratahan

MENYUSUN DAGANGAN : Andri Sumirat, pemilik Simping Raos Apandi Saleh saat di Toko Simping miliknya yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Cipaisan, Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Rasanya kurang lengkap jika tidak menjadikan simping sebagai buah tangan, saat berkunjung ke Purwakarta. Pasalnya camilan yang satu ini merupakan kudap khas dan kebanggan dari daerah itu.

Diketahui, Simping merupakan cemilan yang terbuat dari tepung tapioka, terigu ditambah bumbu penyedap serta aneka rasa dari rempah dan buah-buahan, berbentuk lembaran pipih serta bundar tipis.

Simping memiliki rasa yang gurih, nikmat dan kelezatan tiada tara bagi para penikmatnya. Terlebih kini ada varian rasa simping dibuat. Mulai dari rasa kencur, bawang, pandan, nanas, durian, dan stroberi hingga nangka.

Simping juga merupakan cemilan yang bebas kolesterol, karena proses pembuatannya tidak menggunakan minyak, melainkan dengan cara dipanggang sehingga aman dikonsumsi.

Simping sangat mudah dijumpai di Purwakarta, terutama ketika memasuki daerah yang menjadi sentra pembuatan dan penjualan yaitu Kampung Kaum, Jalan Baing Marzuki, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta Kota. Salah satu produksi simping yang terbilang populer Simping Raos Apandi Saleh yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Cipaisan, Kabupaten Purwakarta.

Dikatakan Andri Sumirat (40), pemilik Simping Raos Apandi Saleh, usahanya itu sebagai warisan karena selama hampir 40 tahun sebelumnya dijalankan orang tuanya. “Kalau usaha simping ini adalah warisan dari bapak saya, untuk kemudian oleh kami keluarga dikelola hingga saat ini. Dan saya merupakan generasi kedua penglola usaha ini,” ungkap Andri, Minggu (2/8).

Menurutnya, Simping selalu dijadikan sebagai oleh-oleh baik warga Purwakarta yang berangkat ke luar daerah, atau ke luar negeri. Ada juga dari masyarakat luar yang datang ke Purwakarta.

Saat Wabah virus corona yang telah masuk ke sejumlah daerah di Indonesia menjadi pukulan berat bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tak terkecuali pengusaha oleh-oleh khas Kabupaten Purwakarta itu. (gan)

Related Articles

Back to top button