PURWAKARTA

Omzet Penjualan Menurun

PURWAKARTA, RAKA – Pandemi corona benar-benar berpengaruh terhadap semua sektor, baik itu ekonomi makro, maupun ekonomi mikro. Salah satu pengusaha kecil menengah di Purwakarta yang terdampak corona adalah pengusaha simping.

Andri, salahsatu pengusaha simping mengeluhkan penurunan omzet akibat virus yang konon datang dari negeri Cina tersebut. “Sebelum ada virus Corona, kami selalu produksi hampir setiap hari, tapi sekarang produksi kami batasi karena jumlah daya beli masyarakat menurun dan penjualan simping setiap harinya menurun drastis,” ungkapnya.

Ia bercerita, biasanya dalam seminggu tidak kurang dari 500 bungkus simping habis terjual. Namun saat ini, menghabiskan 50 bungkus untuk terjual saja membutuhkan waktu lama. “Biasa 410 hingga 500 bungkus simping habis dalam seminggu, namun sekarang paling bagus bisa terjual 100 bungkus dalam seminggu, terkadang hanya jual 2 bungkus pehari,” ungkapnya.

Biasanya pada hari besar seperti Idul Fitri maupun Idul Adha, masa panen bagi perajin simping sepertinya, tapi untuk tahun ini berbeda. “Biasanya, Idul Fitri tahun sebelumnya suka habis 500 bungkus dalam satu hari, namun IdulFitri 2020 ini hanya terjual 5 bungkus saja,” keluh Andri.

Atas kondisi ini, dengan berat hati Andri memutuskan untuk sementara waktu merumahkan seluruh karyawannya untuk menghindari kerugian lebih besar. “Yah mau gimana lagi kondisinya seperti ini, untuk menghabiskan stok yang masih ada saja saya terpaksa menurunkan harga dari sebelumnya Rp10.000 menjadi Rp9.000 per bungkus,” ungkap Andri.

Selama Pandemi Covid-19 ini, Andri mengaku menjual simping melalui media sosial seperti WhatsApp dan Facebook. Hal itu terjadi karena para pelanggan memberhentikan sementara permintaan pesanan oleh-oleh khas Purwakarta ini. Bahkan, tambah Andri, jumlah konsumen reguler yang datang ke toko miliknya juga menurun jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya.

Meski begitu, ia mengaku tetap kembali produksi simping dengan jumlah yang tak banyak seperti sebelum Pandemi Covid-19. “Laku gak laku gimana nanti saja, mudah-mudahan kondisi seperti ini segera berakhir. Mudah-mudahan di masa new normal ini banyak warga yang hendak ke luar kota membeli simping di sini, atau wisatawan datang ke Purwakarta membeli simping sebagai oleh-oleh,” katanya dengan penuh harap. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button