KARAWANG

Omzet Penjual Lumut Menurun

TUNGGU PEMBELI: Endang menunggu pembeli lumut di lapaknya.

KARAWANG, RAKA – Akhir-akhir ini aliran air sungai Citarum yang mengaliri Kota Karawang bau tak sedap dan sejumlah ikan mati, akibatnya penjual lumut pun merasakan dampak dari kejadian tersebut.

Endang (52) penjual lumut di Kampung Anjun, Desa Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat mengaku akibat air Citarum berbau dan kotor ini, omzet penjualan lumut berkurang, pasalnya dengan kondisi warna air Citarum hitam dan bau ini membuat orang yang mancing turut berkurang bahkan tidak ada. “Sehari-hari jualan lumut, kalau Citarumnya lagi item kaya gini gak laku,” jelasnya, saat ditemui Radar Karawang di tempat berjualan.

Lebih lanjut, kata dia, sekarang ini penghasilan setiap harinya hanya Rp25 ribu dari pukul enam pagi sampai jam lima sore, bahkan sempat paling sedikit pihaknya hanya mendapat uang tujuh ribu. “Kalau lagi ramai yang mancing dapat Rp100 ribu, gak seperti sekarang ini,” kata Endang, yang sudah tiga tahun jual lumut.

Endang mengaku, lumut pakan ikan yang dijual sehari-hari tersebut didapat di sawah, bahkan untuk mencari lumut saja sampai ke wilayah Kecamatan Pedes, Batujaya dan Cibuaya. “Nyari lumut pakai motor aja sampai daerah Batujaya ke sana,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button