KARAWANG

Perda Larangan Jual Rokok ke Pelajar

ASYIK MEROKOK: Sejumlah remaja sedang asyik menghisap rokok di kawasan Stadion Singaperbangsa. Padahal, mereka belum cukup umur untuk menghisap tembakau yang bisa merusak kesehatan tersebut.

KARAWANG, RAKA – Rokok kini tidak hanya menjadi sahabat sejati para orang tua menghabiskan waktu senggangnya, tapi juga sudah menjalar ke remaja hingga anak-anak. Sangat mudah menemui para remaja menghisap rokok. Di tempat tongkrongan, perempatan, bahkan di dekat sekolah.
Melihat itu, praktisi pendidikan, Eddi Supriadi meminta kepada DPRD Kabupaten Karawang membuat peraturan daerah yang mengatur soal larangan pedagang menjual rokok ke remaja. “Ini sudah sangat parah. Rokok sudah jadi teman para remaja,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.
Ia melanjutkan, jika tidak ada aturan yang ketat, akan sulit menyadarkan para remaja jika rokok sangat tidak baik untuk kesehatan. Parahnya lagi, para pedagang seolah tidak memahami aturan penjualan rokok. “Para pedagang enak-enakan saja cari untung dengan menjual rokok ke pelajar,” tuturnya.
Ia bercerita, pernah suatu waktu menegur pedagang agar tidak menjual rokok ke pelajar, namun itu tidak digubris oleh si penjual rokok. “Dia (penjual rokok) beralasan prilaku remaja perokok itu tanggung jawab orangtua dan sekolah, bukan tanggung jawab pedagang,” katanya.
Satpol PP Kotabaru, Tito Yunianto mengatakan, meski secara aturan Satpol PP tidak mempunyai wewenang dalam menindak pedagang yang menjual rokok kepada pelajar. Namun, sebagai penindak Ketertiban, Keindahan dan Kenyamanan (K3), tidak membiarkan para peserta didik membeli dan menghisap rokok.

Salah satunya dengan menegur dan memberikan pemahaman kepada anak pelajar untuk tidak merokok. Sebab, tidak elok dilihat, sejatinya seorang pelajar harus melaksanakan kewajiban menuntut ilmu.

“Satpol PP tidak mempunyai wewenang menindak pedagang yang menjual rokok kepada para pelajar,” ujarnya.

Menurutnya, dalam mengatasi hal tersebut, tidak ada yang harus disalahkan, melainkan semua pihak harus bekerja sama, mulai dari penjual warung maupun orang tua siswa untuk selalu memberikan pemahaman dan menegur untuk tidak merokok. “Ya kita harus bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain, jangan dibiarkan jika ada anak pelajar sedang kumpul bareng sambil merokok,” ungkapnya. (acu)

Related Articles

Back to top button