PURWAKARTA

UPI Purwakarta Gelar Pelatihan Digital

MENYIMAK : Peserta pelatihan digital menyimak materi yang disampaikan narasumber.

PURWAKARTA, RAKA – Sebanyak 20 pelajar SMA, SMK dan MAN di Purwakarta ikuti pelatihan digital content creator dan pengenalan open source di bidang telekomunikasi, yang digelar dosen dan mahasiswa dua prodi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta, Sabtu (29/8) lalu.

Pada sesi pertama, para milenial itu disuguhi materi tentang pengenalan open source di bidang telekomunikasi. Ketua PKM Prodi Sistem Telekomunikasi (Sistel) UPI Purwakarta, Galura Muhammad Suranegara yang bertindak sebagai pemateri memaparkan pentingnya pengenalan open source agar para pelajar bisa bergabung dan berkolaborasi dengan para penggiat open source secara global. “Dengan pengenalan dan pendalaman open source secara berkelanjutan para pelajar, khususnya dari Purwakarta bisa memiliki daya saing dikancah dunia. Secara teknis kita lakukan pengenalan, apa itu open source,” kata Galura, di sela-sela pelatihan.

Menurutnya, open source software mengacu pada kode program yang didistribusikan secara terbuka (termasuk kode yang tidak dikenai biaya) yang dapat digunakan dan dimodifikasi oleh pengguna tanpa batasan. “Analogi untuk mendeskripsikan open source adalah ibarat air, air bisa berubah-rubah atau dirubah berdasarkan keinginan si pemanfaat air. Dengan modifikasi (pengolahan) air bisa menjadi apa saja sesuai yang diinginkan, bisa menjadi air dengan rasa kopi, sirup, susu atau yang lainnya,” tuturnya.

Sementara, dalam sesi kedua pada peserta yang sama juga dilakukan pelatihan digital content creator dengan pemateri, Nuur Wachid Abdulmajid dari Prodi Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi (PSTI).

Pemateri yang juga merupakan Ketua Panitia Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta 2020 itu menekankan pemanfaatan teknologi informasi pada content creator, baik berupa content video dan content grafis serta content-content lainnya. “Kami berharap, nantinya para peserta pelatihan dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan bijak sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan. Selain itu, dengan pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan para creator-creator yang bertanggungjawab dan tidak menimbulkan hal-hal negatif,” pungkas Nuur Wachid. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button