HEADLINEKARAWANG

17 Ribu Di-PHK, 220 Orang Diterima Kerja

MENOLAK DIPECAT: Sejumlah buruh PT Beesco Indonesia menggelar aksi unjuk rasa menolak dipecat sepihak, belum lama ini. Tercatat empat ribu buruh sepatu tersebut kena PHK.

KARAWANG, RAKA – Sejak wabah corona menghantam dunia industri di Karawang, tercatat 17.417 pekerja kena PHK. Namun, tidak semua pabrik babak belur. Buktinya bulan ini masih ada perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Karawang Endang Syafrudin mengatakan, pada pertengahan Juli, pihaknya kembali membuka perekrutan dan pengetasan. Hasilnya, ada 220 tenaga kerja baru yang diterima bekerja. “Sampai saat ini baru ada delapan perusahaan yang melakukan rekrutmen. Tapi minggu ini tidak ada perekrutan,” katanya kepada Radar Karawang.

Dikatakan Endang, dari delapan perusahaan yang melaksanakan rekrutmen, pihaknya sudah mengikutsertakan kurang lebih 1000 calon tenaga kerja yang mengirimkan berkas lamaran ke Disnaker Karawang.
“Kalau yang diikutsertakan lebih dari 500 orang. Karena dari satu perusahaan saja yang diikutsertakan tes bisa sampai 100 sampai 200 orang,” ucapnya.

Sedangkan yang sudah ditempatkan, lanjutnya, sudah tercatat sebanyak 220 orang.
“Berdasarkan laporan penempatan yang sudah masuk sekitar 220 orang,” tambahnya.

HRD PT Leuwitex Murdoko mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya belum bisa berjalan normal. Perusahaan hanya beroperasi seperempat kapasitas saja. Hal itu hanya untuk menutup jam menyala dari PLN selama 40 jam. Kesulitan yang dirasakan PT Leuwitex karena belum adanya order sejak pandemi covid mewabah di Karawang. “Masih terseok-seok karena masih belum ada order,” katanya.

Dikatakan Murdoko, karena tidak beroperasi dengan normal, ia juga sudah mengurangi banyak karyawan di perusahaannya. Ia berharap secara global kondisi kembali berjalan normal, sehingga bisa mempunyai order dan beraktifitas kembali. “Pengurangan karyawan ada banyak,” ujarnya. (nce)

Related Articles

Back to top button