Dedi Nuryadi
KARAWANG, RAKA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Karawang selama 5 tahun terakhir diklaim mengalami peningkatan cukup signifikan. Di Jawa Barat, Karawang merupakan kabupaten dengan kenaikan paling tinggi. Namun urutannya masih berada pada urutan ke-14 di Jawa Barat.
“Kalau di kabupaten kita kenaikannya paling tinggi. Kita juaranya,” kata Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Bappeda Karawang Dedi Nuryadi, Kamis (3/9).
Dikatakan Dedi, IPM terbentuk oleh tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. Selama ini dari sektor pendidikan naik drastis dilihat dari lama sekolah. Melalui program beasiswa yang dikeluarkan oleh Pemda Karawang, menjadikan angka putus sekolah di Karawang karena drop out (DO) berkurang. “Beasiswa Karawang Cerdas yang sudah berjalan tiga tahun memberikan 5.700 untuk SMA/SMK setiap tahunnya. Kesehatan adanya peningkatan karena derajat kesehatannya juga naik,” ujarnya.
Sedangkan untuk daya beli, kata Dedi, kenaikan terjadi karena banyaknya pembangunan rutilahu yang menjadi program pemerintah daerah. Banyaknya kegiatan rutilahu ternyata mempengaruhi daya beli masyarakat Karawang. “Karena pada saat survei oleh BPS, dengan kondisi rumah yang sudah layak, diasumsikan daya beli juga tinggi,” tuturnya.
Sedangkan penyebab urutan IPM Karawang masih berada di posisi bawah yaitu urutan 14 di Jawa Barat, lanjut dia, karena Karawang masih kalah dengan kota-kota yang sudah maju seperti Bogor, Bandung, Depok, dan Bekasi yang PAD nya cukup tinggi. “Karena kita kalah dengan kota yang PAD nya tinggi,” ungkapnya. (nce)