Petani tak Sabar Terima Penambahan Urea
HIJAU : Terlihat hamparan sawah di wilayah Karawang begitu hijau. Saat ini para petani terus berteriak minta pupuk urea yang sulit didapat.
PURWASARI, RAKA – Kelangkaan urea dirasakan banyak petani, tak terkecuali bagi para petani di Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari. Untuk mencari 2 kwintal saja, para petani dibuat kelimpungan.
Kelangkaan urea tersebut dirasakan oleh salah satu petani Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari Uteng. Ia mengatakan sudah kesana kemari mencari pupuk urea untuk keperluan tanaman padinya, padahal ia hanya membutuhkan 2 kwintal ures saja, namun susah ditemukan.
Ia meminta kepada pemerintah agar segera menggelontorkan pupuk bersubsidi bagi para petani, agar para petani bisa tetap melakukan tanam.
Menurutnya, jangan sampai petani kekurangan beras gara-gara minimnya pupuk bersubsidi. “Saat ini kita sudah cukup kewalahan menghadapi virus Corona, jangan sampai pemerintah memperparah kesusahan masyarakat,” ucapnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi Chaniago, pupuk urea di Karawang langka karena budaya yang tersebar baru 65% dari kebutuhan.
Sementara Karawang membutuhkan 56 ribu ton, namun yang diberikan urea bersubsidi baru 38 ribu ton. “Kebutuhan kita 56 ribu ton, yang diberikan untuk subsidi pupuk urea baru 36 ribu ton,” atanya.
Atas kekurangan itu, dinas sudah mengajukan penambahan kuota urea dan siap kembali disebar untuk memenuhi kebutuhan petani di Karawang, termasuk soal pengairan yang juga diperlukan petani.
Di sisi lain, pihak dinas pastikan normalisasi saluran tersier dan sekunder lebih dibenahi lagi agar memperlancar infrastruktur pertaniannya. “Kita sudah ajukan penambahan kuota urea, semoga cepat kembali turun untuk menekan kelangkaan urea yang sangat dibutuhkan petani saat ini,” katanya. (rok)